Nama itu penting. Apalagi kalau terkenal. Maka ketika melihat tas plastik Giles & Co. untuk wadah sepatu dan sandal dalam perjalanan saya pun berkomentar, “Uh, gaya! Cambridge.”
Si pembawa tas cuek saja. “Nggak tau punya siapa. Ada tas nganggur di kantor ya aku pake aja. Soalnya lagi butuh. Hahahaha,” katanya.
Ah, saya ingat dulu di jembatan penyeberangan ada penjaja tas karton besar bertuliskan aneka brands, biasanya yang ada di mal Jakarta. Kondisi bagus. Mungkin dari percetakan atau apa.
Kenapa nggak jual yang polos? Penjual bilang, “Kalo polos mana ada yang mau? Mbak-mbak sukanya yang pake merek. Buat ditentang kalo kerja.”
Lagi-lagi saya ingat Totot Indrarto dengan ucapan yang pernah saya kutip di blog ini: merek ada di rak, kalau brands ada di benak.