↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kalau bukan Bangladesh ya Vietnam – selain Cina. Itulah yang saya bayangkan tentang asal produk garmen. Tapi untuk Bangladesh ingatan saya masih terganggu kebakaran pabrik garmen beberapa tahun lalu yang memakan banyak korban. Kondisi buruk kerja buruh terjadi karena pemerintah tak peduli. Celakanya sebagian pemilik industri garmen adalah politikus.

Tapi apakah saya memboikot produk yang (ternyata) dibuat oleh industri yang menindas buruh, di mana pun, termasuk di Indonesia?

Sebagai warga kelas menengah ngehek saya malu menjawab. Maaf.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *