Tanpa tulisan yang mulanya tersembunyi, karena ada di depan dan teralangi gelas, saya tertarik oleh coaster di atas meja marmer ini. Lalu gelas saya geser. Ternyata ada nama besar: Tex Saverio. Kemudian tatakan saya putar supaya laik foto.
Saya dulu pernah menyimpan beberapa tatakan-gelas berbahan karton, tapi bukan memperlakukan selayaknya kolektor, dan barang-barang itu kini punah — ada juga yang hancur.
Yang saya ingat antara lain tatakan serial wayang dari Anker Bir, yang saya dapatkan di Cafe Laga, Jalan Pasteur, Bandung, tahun 1991.