↻ Lama baca < 1 menit ↬

parkiran di kedai teko, ciumbeleuit bandung

Saya yang payah: tak segera dapat membaca dan tak punya rasa humor. Ketika tiba di halaman depan kedai  yang diteduhi pepohonan, lalu melihat tancapan pelat nomor di lapak parkiran, saya segera menengok ke kapling lain. Ternyata sama: ditancapi pelat nomor.  Bingung juga saya, tak ada parkiran untuk umum. Seorang tukang kebun bilang, “Langsung parkir saja, Pak!”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *