Senja itu mata saya masih menangkap tulisan “necis” yang sering terhalangi oleh mobil angkot. Oh, rumah cukur di seberang Pondok Gde Asri (Mal Pondok Gede) itu rasanya belum pernah saya lihat. Atau mungkin saya lupa karena faktor usia? Sebagai kata, “necis” menurut kesan saya sudah jarang terucap. Hanya manusia keluaran lawas (seperti saya) yang mengucapkannya. Eh, yakin? Ternyata di Twitter kemarin masih ada yang mengucapkan “necis” — tapi yang dua berasal dari media. Ada juga dari Instagram.
#Internet: Tetangga lihat penampilan Edi Palembang selalu necis & flamboyan http://t.co/IL6zeIrndV
— Muhammad Arief (@Arief96Muhammad) 1 Desember 2014
http://t.co/ui8T1viExq Mantan Pacar Dian Sastrowardoyo Ini Berjas dan Berkopiah Necis … – Tribunnews http://t.co/9wjBeZ80fh
— Dian Sastrowardoyo (@_dian_sastro) 1 Desember 2014
Poirot dikenali dari perawakannya yang kecil, kepalanya berbentuk telur, bentuk kumisnya yg unik n berminyak, kebiasaan dandannya yg necis
— Cerita Detektif ID (@Detectives_ID) 30 November 2014