Saya temukan foto hasil bidikan dua-tiga minggu lalu terhadap judul berita Koran Tempo. Kalau si “terduga” ataupun tersangka itu satu orang, bolehlah disebut alumnus. Kalau gabungan unsur tamatan sekolah dari dua angkatan harus disebut apa?
Bahasa Indonesia masih bingung dalam menyerap bahasa, antara lain karena sisa warisan Belanda telanjur melekat, dan di sisi lain juga menyerap bahasa Inggris. Misalnya dalam “politikus” dan “politisi” yang dulu dikaitkan dengan tunggal dan jamak, namun akhirnya “politisi” yang kuminggris lebih diterima, lagi pula tak ada bunyi kata “tikus”, padahal yang diakui oleh KBBI adalah “politikus”.
Bagaimana dengan “alumnus”? Bahasa Indonesia hanya mengenal “alumnus” (tunggal) dan “alumni” (jamak), tapi tak mengenal pembedaan kelamin berupa “alumna” (perempuan, tunggal) dan “alumnae” (perempuan, jamak).
Meskipun begitu KBBI masih mengakui “doktoranda” (perempuan) sebagai pasangan “doktorandus” (pria) — oh ya, Anda ingat lulusan kapan yang masih memakai kedua gelar itu?
Saya seorang awam, masih terus belajar bahasa Indonesia dan sering kebingungan. :D