NGEBLOG DAN MENULIS UNTUK PEKERJAAN ITU BERBEDA, SAUDARA! | Ternyata keasyikan saya memang di blog. Saya belum dapat kembali lagi ke layanan media sosial lainnya yang lebih riuh dan melelahkan — padahal intisari media sosial adalah interaksi, dari bertukar sapa sampai bila perlu bersilang sengketa pendapat dan gagasan. Saya ingin kembali ke halaman bermain saya: blog. Tetapi ternyata tak mudah.
Memang selama ini saya menulis, namun itu untuk pekerjaan. Saya juga membuat ilustrasi dan infografik sekalian sebagai copywriter dalam gambar. Itu juga pekerjaan. Semua pekerjaan. Bukan berkarya untuk diri sendiri.
Saya ingin kembali. Dan seperti saya bilang tadi, itu tak mudah. Maka saya ingin bercerita dengan memutar. Sudah lama saya tak kerap menyetir — bukan tiap hari lagi seperti dulu. Paling hanya seminggu sekali saat akhir pekan. Yang saya rasakan, saya kagok ketika memasukkan mobil kecil ke carport rumah sendiri dengan sekali manuver. Padahal dulu dengan mobil yang lebih besar pun tak masalah. Saat memarkir di kantor atau mal pun sama. Rasanya kagok. Penguasaan keruangan saya berkurang. Mengatur jarak berhenti saat parkir mundur pun tak bisa pas lagi. Olah gerak terasa canggung. Kelincahan di jalan — sebisanya tanpa melanggar lalu lintas — pun menjadi tumpul.
Belajar ngeblog lagi juga seruoa dengan belajar menyetir lagi. Butuh penyesuaian. Naluri, intuisi, dan refleks harus diasah lagi. Bagusnya, saya merasa masih dapat menulis lagi — menurut kriteria saya, bukan ukuran tetangga maupun tolok ukur penjual ketoprak langganan saya.