↻ Lama baca < 1 menit ↬

Gaya ungkap iklan terus memperkaya bahasa kita. Yang namanya kualitas tak hanya diikuti oleh atribut “tinggi dan rendah” maupun “bagus dan jelek”, melainkan juga “bergengsi”. Lalu apa negasinya selain “tidak bergengsi”? Oh ya, kalau “harga (ber)kompromi” pasti lebih semanak ketimbang “harga melawan”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *