↻ Lama baca < 1 menit ↬

Apa yang dilakukan Starbucks ini bagus. Menyediakan tiket cuma-cuma museum (bernomor seri) di meja kasir setiap gerai. Tetapi sayangnya tak gencar terpromosikan, bahkan barista pun tak menawarkan. “Ambil aja, terserah berapa,” kata salah seorang. Oh ya, apakah kelas menengah Jakarta punya waktu dan kesadaraan membawa anak-anaknya ke musea eh… museum-museum? :D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *