↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sebagian besar gerbang loket tol sudah dibuka sejak tadi. Mobil pengantre bisa memilih, asal tak melakukan olah gerak mendadak. Tetapi salah satu mobil meninggalkan antrien, mengangkangi garis. Dua mobil lain ikut. Dengan berada di tengah mereka akan segera dapat memilih celah mana yang bisa disodok, di antrean kanan atau kiri. Anehnya, bagi si pelaku, cara macam ini dianggap cerdas. Mungkin kalau dipotong selagi mengantre mereka pun rela, karena sesama kaum smart harus saling berbagi. Jika mereka membawa anak-anak dalam mobil maka sebuah pedagogi kengawuran tengah berlangsung: “Tirulah Ayah, Nak!”  Oh, kaum terpelajar Indonesia!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *