↻ Lama baca < 1 menit ↬

Tadi pagi, pukul lima, ketika menerima Kompas saya sempat menduga foto berita utama itu adalah pementasan teater atau happening apa. Ternyata bukan. Ketika saya lihat di Kompas Cetak Online (lho, penyebutan ini benar nggak?) maupun Epaper Kompas, ternyata warna fotonya beda, tidak “nge-Rembrandt” seperti di koran cetak.

Tentu yang muncul di sini bukanlah reprografi yang mewakili kenyataan karena white balance dan urusan lainnya juga tidak pas. Tapi setidaknya bisa kita lihat sekilas perbedaannya. Apapun perbedaan itu, saya angkat jempol untuk foto ini. Foto yang mengajak orang untuk merenung, bahwa pengadilan kadang memang tak lebih dari sandiwara menyakitkan bagi khalayak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *