BETUL-BETUL REVOLUSI DI BUMN! AYO KITA SETRUM!
PLN Yogyakarta menyediakan hadiah Daihatsu Xenia untuk pelanggannya. Tak istimewa karena harus diundi. Adapun PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang menyediakan layanan baru yang berlaku bagi semua orang, mulai 17 Agustus nanti. Misalnya? Pemberitahuan rencana pemadaman sehari sebelumnya secara japri via SMS dan e-mail kepada pelanggan. Tentu disertai permohonan maaf.
Selain itu, kerusakan alat elektronik akibat lonjakan tegangan setelah listrik menyala akan diganti dengan produk yang sama, ditambah tunjangan hiburan senilai 80% harga beli produk, paling telat dalam sepekan setelah pelaporan.
Untuk mengatasi kerepotan domestik pelanggan dalam hal MCK akibat listrik padam, PLN menyediakan armada mobil toilet sekelas hotel dan armada mobil binatu kilat sekelas layanan 5àSec.
Yang lebih bagus lagi ini: bebas bayar tagihan sebulan untuk pemadaman mendadak lebih dari sejam.
Inilah yang namanya revolusi pelayanan BUMN. Tanpa studi banding maupun banting langsung bikin perbaikan. Hebat bukan?
Kemarin malam sampai tadi tengah hari tadi listrik rumah saya padam tanpa pemberitahuan. Kami sekeluarga repot bukan buatan. Betul sebuah uji kesabaran. Ketika tadi siang saya menelepon 123, petugas bernama Fitri tak berani menjanjikan pemberlakuan layanan baru itu. Yang dia nyatakan penuh percaya diri adalah ajakan berhemat energi. Tentang pemadaman, “Itu kami tidak tahu karena di luar jadwal kami.”
Adapun Ali, petugas PLN Kramatjati (021 800 3659), yang merelakan diri disapa sebagai kambing, tapi tak mau kalau harus disetrum, tak berani menjamin pemberlakuan layanan baru itu. Lebih parah lagi dia tak tahu apakah tengah malam nanti akan ada pemadaman.
Fitri dan Ali tak salah. Mereka hanya orang bawah — berpahala tinggi, digaji untuk menerima caci-maki, tapi tak mendapatkan tunjangan obat sakit hati — sehingga tak berwenang menentukan kebijakan lembaga. Kursi seng yang dialiri listrik 260 volt selama satu detik, dan dihidupkan oleh konsumen (lha berapa amperenya?), hanya cocok untuk general manager PLN ke atas. Bukankah syarat menjadi petinggi PLN itu selain bebal adalah kebal?
Tapi ah, itu pun berlebihan. Memang benar mereka itu dogol, bebal, dan kebal; tapi ketika listrik dipadamkan tanpa semena-mena, baik rumah Fitri dan Ali maupun juragannya juga bisa terkena. Tetangga padam, mereka juga padam — kecuali punya genset, atau gardunya berlainan.
Menurut tajuk Koran Tempo beberapa waktu lalu, listrik nasional belum tekor benar. Untuk Jawa-Bali saja tersedia 20.000 megawatt, padahal konsumsi pada beban puncak cuma 16.000 megawatt.
Kalau saja ada cadangan 40-50%, maka dengan beban puncak 16.000 megawatt mestinya PLN ada sedia 22.000 megawatt. Perihal cadangan, Singapura yang kecil itu punya 70% dari beban puncak.
Jadi siapa yang harus didudukkan di atas kursi setruman? Ali si Kambing bilang, “Kalau saya ya jelas nggak mau dong, Pak…”
Jangan khawatir Bung Kambing. Ketika saklar akan dinyalakan listriknya pasti padam — tentu tanpa pemberitahuan.