KEISENGAN HARI INI (YANG TIDAK LAYAK TIRU[?]).
Cewek ber-sneakers itu menurunkan kedua kakinya yang terbalut celana skinny dari sepeda motor. Lantas dia menggeliat sedikit. Setelah itu dia seperti berkacak pinggang, menumpangkan telapak tangan di atas paha. Santai sekali. Wajahnya terpantul dari kaca spion.
Apakah dia cuek? Tidak. Akhirnya dia pun sadar bahwa lensa kamera di belakang terus membidiknya. Lantas dia menoleh sekilas ke arah tersangka. Kemudian tangan kirinya menutupi kaca spion.
Sungguh wanita yang peka dan tanggap.
Untunglah dia sopan, masih bisa menahan diri untuk tidak turun dari motornya di tengah antrean lampu merah, lantas menghardik si pemilik kamera yang kurang sopan. Padahal dia punya alasan untuk marah, setidaknya menegur, “Napa motret-motret? Buat apa, hah?” Dzikkk!
Mau saya bawa ke mana cerita ini? Soal privat (wajah, pelat nomor) di ruang publik (jalan raya), yang oleh fotografi digital akhirnya bermuara ke blog.
Siapa dirugikan, siapa diuntungkan?
Dalam hal apa pemampangan wajah dianggap merugikan (bagi si terbidik)?
Dalam hal apa pembekuan adegan yang melibatkan wajah dan identitas lain itu dianggap tak merugikan oleh si pemotret jail?
Atas nama kebebasan berekspresi dalam arus informasi, bukan tidak mungkin kita telah melanggar kepantasan dan bahkan hukum.
Sudah saatnya bloggers mendiskusikan (lagi) soal macam ini tanpa peduli dibilang sebagai bloggers positif atau negatif.
*) Sebuah pengulangan dari post lawas
in nude male celebrities moviesmovies nudity maleporn masala moviesadult mature moviescontest movie makingmonster cumshots endless movieporn movie freemovie tgp postmovies lesbians ofof women with erect movies oversized nipples