↻ Lama baca < 1 menit ↬

SEPERTI PIAGAM, UNTUK MENCARI PEKERJAAN.

formulir riwayat hidup dan surat lamaran kerja

Template atau desain siap pakai, itu hal biasa. Begitu juga untuk aplikasi pengolah kata. Tapi ketika mendapati formulir lamaran kerja riwayat hidup di toko, berbahan kertas HVS 60 gram, saya takjub juga. Kok masih ada sih?

Ralat: kata “masih ada” itu pun sebetulnya sok tahu saja. Sebelumnya, seumur-umur, saya belum pernah melihat. Maka saya menduga, barang gituan sudah ada sejak dulu.

Harga eceran formulir itu Rp 600 per lembar. Harga per kantong (plastik), isi 10 lembar, adalah Rp 4.000. Siapa saja pemakainya? Orang HRD mana saja yang dikirimi?

Bagi saya keberadaan kedua formulir itu bukan sesuatu yang menggelikan maupun layak dilecehkan. Dia ada (atau pernah dan masih ada) karena dibutuhkan.

formulr riwayat hidup

Formulir itu bagian pinggir dari potret ketenagakerjaan kita. Hanya pinggir karena tak menjadi bagian dari peta “pengayau kepala” (head hunter), ekspo lowongan kerja, dan web lowongan kerja.

Pinggiran itu, boleh jadi, bagian dari mayoritas pencari kerja yang belum kenal e-mail dan belum punya blog untuk dicantumkan dalam data diri.

Mereka mayoritas yang apa boleh buat masih membutuhkan surat kelakuan baik, mengurusnya dari RT, RW, kelurahan, hingga kantor polisi. Ada risiko macam ini: baru akan mendaftar untuk sebuah lowongan saja ditanyai banyak orang.

Mereka juga dalam posisi yang tak ingin dianggap sok, misalnya mengoreksi kata “daftar” di depan “riwayat hidup”. Bukankah “daftar riwayat hidup” berari sekumpulan berkas riwayat yang berbeda-beda, yang bisa saja milik lebih dari seorang?

formulir surat lamaran kerja

Mereka, meskipun sudah dewasa, masih berkemungkinan dimintai surat izin bekerja dari orangtuanya. Mereka juga berada dalam situasi yang tak mau repot seandainya mempersoalkan gambar Garuda Pancasila.

Atau, ya atau… saya yang berlebihan dalam menafsir? Jangan-jangan kedua formulir itu adalah barang tak laku karena memang sudah tak dibutuhkan lagi.

NB: Anda pernah membuat surat lamaran dengan tulisan tangan? Saya mengalami. Kenapa dulu ada perekrut yang bikin syarat aneh ya? :D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *