INI NIH YANG NAMANYA NGEBLOG SECARA ASYIK!
Dulu ketika mulai ada Ad-Sense dan sejenisnya saya mau ikut. Tapi setelah mendaftarkan diri saya tak tahu harus bagaimana. Sama tak (baca: belum) pahamnya saya dengan PayPal sampai hari ini.
Selanjutnya saya lupa untuk mengurusnya lagi, sampai kemudian soal iklan di blog ini mengemuka. Lagi-lagi saya tak paham aturan mainnya.
Saya menanya ke bloggers lain, mereka juga tak paham. Malah ada yang menanggapi, “Lha aku pikir sampeyan ngerti, makanya aku mau nanya…”
Orang yang lainnya lagi malah usul, “Lu kan punya beberapa blog, kenapa nggak dijadiin duit?”
Saya bilang tak tahu caranya, padahal pengin juga sih. Kalau duit masuk, saya kan bisa membuktikan bahwa fitnah Ndoro Bedhes tentang meteran akhirnya terbukti. Hati lega, dendam sirna, duit ada. Lantas saya pikir lebih baik bertanya kepada Cosa Aranda, karena dia ahlinya.
Belum sempat menghadap ke Cosa, kemarin di toko buku saya jumpai buku tipis Meraup Dollar lewat Blog, karya Agus Hery Prasetyo. Wah menggoda juga. Maka saya pun membelinya.
Ya, saya mulai paham sedikit. Langkah-langkahnya ada. Sayang triknya kurang banyak. Maksud saya trik agar pekerjaan saya ringan tapi menyenangkan, bisa menulis apa saja, dan duit masuk ke kocek, minimal untuk mengongkosi space dan bandwidth.
Kenapa saya perlu trik? Misalkan saya tak menyukai iklan yang tertayang — padahal sesuai dengan preferensi saya — bagaimana menendangnya? Juga bagaimana kalau saya ingin menampilkan iklan yang saya sukai padahal pembaca bosan bahkan kesal? Atau dapatkah saya on-off-kan iklannya semau saya, lantas muncul secara acak, tapi saya dapat duit banyak? Bagaimana kalau produk atau jasa yang teriklankan itu saya hajar atau ledek habis-habisan, bahkan saya fitnah pol-polan atas nama kelucuan, dalam posting?
Untunglah hati saya bilang, pikiran seperti itu ngawur, nggak etis, dan tak menghormati pengiklan. Barangkali benar. Agaknya butuh kedewasaan untuk menerima iklan.
Sebagai panduan awal, yang menurut keyakinan Agus, “Bisa dipraktikkan oleh orang awam sekalipun (hal.7)”, buku ini boleh dirujuk. Artinya, setelah itu si blogger harus rajin bertanya, termasuk masuk ke milis dan forum untuk menimba dan bertukar kiat.
Tak ada yang salah dengan mencari uang melalui blog. Bahkan itu bagus. Jika muara kesenangan dan pintu rezeki bisa bersanding, tentu mulia kan?
Maka dalam penutup (hal. 90) Agus bilang,
“Terakhir, pikirkan sebuah kesuksesan mendulang lebih banyak dollar bila kita juga memiliki banyakblog. Bila satu blog mampu menyetor $100 dolar per bulannya, bayangkan bila dolar yang dihasilkan…[…] “
Sungguh menggoda. Saya juga ingin. Kita tunggu serial panduan lainnya versi cetak, baik dari Agus maupun bloggers lainnya. Apa pun yang mencerahkan dan (meng)ilhami itu bagus.
Kenapa cetak, tepatnya buku? Inilah paradoks internet. Kadang panduannya lebih layak bagi sebagian orang (termasuk saya) kalau berupa buku, tidak online melulu — apalagi kalau harus pakai dial up bertarif dasar durasi.
Bonus: Strategi ngeblog :) :D :P