Dari Nama Nyentrik sampai Internet

▒ Lama baca < 1 menit

DUNIA ORANG PINTAR KITA.

santri mbelink

Inilah seni pemasaran. Ketika nama sakti gaya lama sudah dianggap generik, maka merek yang aneh, dan diharapkan menancap di benak, pun dipilih. Misalnya Santri Mbelink dan Ki Bogem Sambel.

Besar kemungkinan Santri Mbelink itu bukan nama asli. Bisa merupakan hasil penamaan diri, bisa pula hasil pentahbisan oleh kelompoknya. Jika santri, atau cantrik, harus punya asal-usul pondok, atau padepokan, bagaimanakah riwayat pertautannya?

Membaca iklan layanan “paranormal” memang mengasyikkan. Ada saja yang menarik. Misalnya pencantuman izin praktik dari kejaksaan negeri (entah kejari mana).

kultum aura

Pelibatan kejaksaan itu seperti nasib serial cerita silat Cina Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo: harus mencantumkan bukti telah diperiksa oleh Kejari Surakarta. Hal sama berlaku untuk komik-komik lama terbitan Jakarta: harus ada bukti telah diperiksa oleh Komdak (sekarang Polda) Metro Jaya.

Apa urusan kejaksaan dengan pengobatan alternatif dan karya tulis? Ya inilah potret Indonesia. Lembaga itu pula yang bertugas melarang dan menyita buku. Mungkin daftar logaritma pun mereka periksa.

Lantas apa urusan polisi dulu dengan komik? Lagi-lagi itulah keajaiban Indonesia tercinta. Semoga dari kalangan (pensiunan) pemeriksa muncul pengamat komik yang layak undang ke seminar. Hal sama kita harapkan dari tim kejaksaan pemantau buku.

Dari iklan orang-orang pintar, kita tahu jenis layanan apa saja yang mereka sediakan. Umumnya komplet, seperti one-stop shopping. Dari soal kemudahan mendapatkan pinjaman uang sampai cinta sesama jenis.

Juga dari iklan cetak kita tahu bahwa orang-orang pintar mulai mencantumkan e-mail dan alamat web.

raja batak

Tinggalkan Balasan