↻ Lama baca < 1 menit ↬

rokok ndoro bedhes wicaksono koran tempo

Si perokok, pemilik bungkus ini, tampaknya tak begitu peduli dengan gambar. Lantas saya minta bungkus ini. Saya amati gambarnya — tapi tak saya pahami bahasanya karena saya lupa, akibat belum pernah sekali pun mempelajarinya. Saya tunjukkan kepadanya. Hihhhh! Ngeri!

Heran juga saya kenapa dia tak memotretnya lantas dimuat di blognya sendiri. Oh ya, saya paham. Sebagai priyagung junjungan para abdi, dia ingin buktikan dirinya gemar berbagi dan kurang begitu pelit seperti selama ini dikabarkan. Biarlah kapling orang lain juga memuat rokoknya, begitu mungkin maksudnya. Jadilah kehendakmu, terwujudlah kemauanmu, Kanjeng Ndoro Bedhes. Terima tengkyu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *