↻ Lama baca < 1 menit ↬

versace jakarta

Ayah, kenapa lelaki semakin pesolek, tak hanya dalam berbusana tetapi juga perawatan tubuh? Mereka semakin wangi. Sekeluar dari lift, baunya masih menggenangi kotak yang lima kali naik-turun. Apakah mereka akan menjadi wanita, seperti aku dan Ibu?

Anakku, sejak dulu pria suka bersolek. Bahkan ketika memilih daun penutup tubuh pun Adam mungkin memilih daun terindah — yang tak bikin gatal. Satwa jantan juga banyak yang lebih pesolek.

Tapi kenapa Ayah tidak bersolek?

Apapun yang kulakukan akan percuma. Aku tak akan tersulap menjadi tampan dan memikat banyak wanita sampai melupakan Ibu. Aku berpakaian seadanya, sebisanya, senyamannya, semurah-murahnya. Biarlah kalau di mata orang lain aku tampak acak-acakan.

Jika gaya penampilan adalah pernyataan diri, lantas di mana perbedaan ayah dengan para pesolek itu, selain soal wangi tak wangi, necis tak necis? Bukankah sama-sama hirau penampilan dan ingin membentuk citra diri?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *