Ibu Kena Tipu

▒ Lama baca < 1 menit

PENIPU SIALAN YANG PIAWAI MEMPERDAYAI.

tipu menipu

Selama ini ibu saya bisa menghadapi rayuan penipu. Misalnya, “Saya ndak butuh duit.” Padahal ya butuh. Ditawari uang asing, Ibu bilang, “Silakan Anda tukar ke bank.” Si penipu minta sebuah alamat dan minta diantar, Ibu bilang, “Itu ada polisi, silakan tanya dia.” Begitulah yang pernah terjadi di pelataran SuperIndo Yogya.

Memang sih, dulu pernah ditipu seorang tamu, dan ibu saya sadar, tapi membiarkan diri tertipu agar sang tamu segera enyah.

Yah, pakai cara kunolah. Si tamu mengaku sebagai teman saya dan seterusnya, ujung-ujungnya minta duit. Ibu merelakan uangnya karena di rumah Salatiga, saat itu, hanya ada Bapak yang sakit, Simbah Putri yang uzur (hampir seabad usianya), dan Budhe yang sudah sepuh. Daripada terjadi hal yang buruk lebih baik keluar uang.

Saat ini Ibu sedang di rumah saya, untuk sejenak meninggalkan Yogya, sekalian menjenguk anak dan cucu. Tadi keluarlah pengakuan bahwa dia habis kena tipu di sebuah mal di Yogya, sehingga sampai meminjamkan kartu ATM segala. Tidak, saya tidak akan bercerita tentang hipnosis atau sejenisnya.

Ringkas cerita rekening Ibu pun bobol. Jumlahnya tidak sedikit untuk ukuran Ibu. Pihak bank bilang sudah ada beberapa kejadian serupa.

Ibu masih ingat wajah dan nama kedua penipu itu. Malah lain waktu sempat diajak kakak saya untuk dikonfrontir di mal tempat kejadian. Si penipu masih mangkal di sana. Ketika bersua, tentu si penipu menyangkal. Mungkin karena si penipu lupa lantaran sudah sering menipu, mungkin pula berlagak lupa. Yang pasti si penipu kembali menawarkan sesuatu kepada Ibu.

Rincian seluruh cerita akan panjang kalau saya pindahkan ke sini. Ibu menceritakan itu semua dengan tenang. Tentu ada rasa sesal dan menyalahkan diri sendiri, tapi tanpa getun berkepanjangan.

Lantas siapa nama kedua penipu itu? Ibu bilang, “Yang satu namanya Eko.”

Yang kedua? “Orang satunya lagi itu namanya Tyo.” :(

Huh, nama yang bermasalah ternyata.

NB: Mohon maaf kepada ahli waris pahlawan, yang namanya diabadikan sebagai nama jalan. Di sini saya ingin tahu dari mana asal istilah “tipu muslihat”? KBBI mengartikan “muslihat” sebagai “daya upaya” dan “siasat atau taktik”. Saya belum mengecek buku telepon adakah entri nama itu.

Tinggalkan Balasan