↻ Lama baca < 1 menit ↬

Setiap kali mencuat seorang tokoh yang mewakili kaum pencerah spiritual setiap kali itu pula kamu kecewa. Kamu kecewa karena pakaian mereka bagus, arlojinya bagus, ponselnya bagus, mobilnya bagus, rumahnya bagus. Bagus itu dalam arti mewah. Ternyata masih sangat duniawi, gerutumu.

Jangan terlalu banyak berharap. Tak ada orang suci — kita semua, termasuk mereka, hanya manusia biasa, kan? Juga jangan terlalu berprasangka, siapa tahu barang-barang itu hanyalah pemberian. “Termasuk pemberian dari penjarah uang rakyat yang ingin pencerahan batin?” tanyamu.

Misalkan barang-barang mewah itu beli sendiri, apakah itu juga salah? Sejarah telah mengajari kita bahwa kemuliaan kaum tertentu, termasuk yang memegang kunci ke arah keabadian, juga dibalut oleh kemewahan, sampai ke atribut kerjanya, dan menjadi jejak peradaban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *