Bayang Tersorot di Tembok

▒ Lama baca < 1 menit

KENALKAH KITA DENGAN SETIAP SUDUT RUMAH KITA?

bayang daun di tembok

Truk sampah oranye itu berhenti di depan rumah. Dia datang menjemput muatan sekaligus antarkan bau busuk. Saya tutup pintu depan, lalu balik badan. Saat balik badan, saya mendapati hal baru: tembok ruang tamu menjadi bidang cahaya dari luar, dengan dedaunan menjadi bayang pengisi bingkai.

Dalam hati saya sempat berterima kasih kepada truk busuk. Saya menganggap dia telah memberikan pengalaman visual melalui pemantulan cahaya dari tubuhnya.

Setelah dia berlalu, gambar sorot itu masih ada. Saya salah terka. Sumber utama sorotan adalah pantulan pada pagar saya dan genteng tetangga.

Bagi saya sorotan di tembok ruang tamu itu indah. Buat orang lain, apalagi Anda, itu soal biasa bahkan sepele.

Indah atau tak indah, seringkali memang sangat personal, bahkan bagi seorang wanita bernama Indah sekalipun.

Di luar soal keindahan, saya tersadar satu hal. Tak semua sudut rumah saya kenali dengan baik. Padahal rumah saya kecil seperti umumnya hunian wong cilik.

Saya sering membatin satu hal setiap melewati rumah besar nan megah. Apakah penghuninya hapal setiap sudut rumah dan halamnya? Seberapa sering mereka memeriksa itu semua?

Saya bayangkan jika di rumah-rumah besar itu ada anak-anak yang tak bisa diam, pasti ada penghuni yang mengenal setiap sudut. Seperti saya waktu bocah, yang hapal bahwa salah batu jalur mobil pelataran rumah orangtua dulu mirip telapak kaki adik saya.

Ketika usia bertambah, kita tak lagi punya waktu dan niat untuk menyapa setiap sudut rumah. Begitu jugakah Anda?

Tinggalkan Balasan