Semangat Cengengesan

▒ Lama baca < 1 menit

MELEDEK, (SOK) MERENDAH, TAPI OKE.

majalah gratisan juice

majalah gratisan juiceLihat dan bacalah keterangan diri redaksi majalah gratisan Juice. Sangat juicy. Di tengah maraknya majalah gratisan — saya tak tahu, untuk Jabodetabek saja ada berapa sekarang — Juice Indonesia (dari Media Satu) bisa tampil rada beda. Bukan asal terbit, bukan asal gratis.

Bagi saya semangat cengengesan Juice ini menarik. Slengekan, semaunya, orisinal.

Tampaknya lebih baik punya atribut cengengesan, tapi isinya genah dan bernas (dan pasti dikerjakan secara serius), daripada pakai bungkus yang gagah sok berwibawa tapi isinya cemen.

Semangat cengengesan juga bisa kita longok dari majalah musik gratisan Loud, yang dikomandani oleh Ridho Hafiedz. Nama penerbitnya: PT Jujurjaya. Slank banget deh.

Bayangkan jika nama ini dipakai pada zaman SIUPP. Bisa jadi nama PT akan ditolak oleh Deppen. Minimal akan mengundang tanya, “Maksud dan tujuan daripada Saudara dalam hal mana menggunakan nama perusahaan itu apa?”

Setiap era punya spirit. Termasuk spirit cengengesan. Prambors pada tahun 70-an menularkan slogan “selagi masih muda kita harus gesit, kreatif, dan jujur”.

Saat itu korupsi, hipokirisi, penyeragaman, pewadahtunggalan, mulai menanjak. Ajakan Prambors seperti meledek.

Semangat cengengesan pula yang dulu menggerakkan Dagadu Yogya pada awal 90-an. Guyon dan spirit yang sangat ngeyojani, dan ngarsitektur, yang diwujudkan dalam desain dan produksi.

Semangat main-main tapi kreatif, dan menghasilkan duit, pada 80-an sampai 90-an juga pernah ditunjukkan oleh Sys NS — lengkap dengan kontroversi sosoknya karena dekat dengan orang-orang kuat.

Saya tak tahu, apakah pilihan nama “sederhana” atau “sudi mampir” untuk warung-warung mulai tahun 60-an itu juga bertolak dari cengengesanisme.

Adapun Harapan Jaya untuk nama band, jelas cengengesan. Tapi nama yang dirujuk, yaitu merek armada transportasi, tampaknya tak bertolak dari cengengesan.

Kalau Seurieus? Cengengesan dan bagus. Dengan orkestra komplet dia akan menjadi seperempat Aerosmith dan seperempat Guns N Roses dalam berbalada.

Meskipun begitu saya masih ragu, apakah nama theatre company-nya Andrew Lloyd Webber itu juga bertolak dari ide cengengesan. Namanya: Really Useful. Sedangkan publisher beberapa karya Genesis adalah Hit and Run Music (yang akhirnya diakuisisi EMI).

Tak ada yang salah dengan cengengesan. Asal tak menyakiti hati rakyat.

Tinggalkan Balasan