APA BOLEH BUAT: BELI, PASANG, WAS-WAS…
Sepintas bentuknya mirip MP3 player abal-abal. Tapi lingkaran di tengah itu cuma bisa ditekan di bagian tengah. Keluar suara? Pasti. Hanya saja suaranya di lain tempat. Berisi belasan lagu, termasuk assalamuailaikum.
Betul, itu cuma kotak tombol bel nirkabel. Tidak istimewa. Murah pula. Mereknya ngeledek: Idealife. Tapi mau tak mau saya harus membelinya karena butuh.
Setelah terbeli, dua minggu alat itu nganggur. Tak kunjung terpasang. Tapi tadi terpaksa saya pasang karena seorang tamu mengucap permisi dengan berseru di pagar, “Hoii…! Di mana belnya?!”
Seperti pernah saya ceritakan di blog lama, bel bagi saya adalah masalah. Selalu rusak. Tepatnya: tombolnya yang rusak. Penyebabnya: ulah anak-anak iseng. Itulah sebabnya beberapa tetangga tak mau pasang bel lagi.
Bagaimana kalau tombol itu nanti rusak lagi? Tenang. Dalam paket ada dua tombol. Yang satu buat cadangan — maunya produsen sih buat dikantongi. Kalau cadangan itu rusak atau raib? Nasib.