DAGELAN INTERNET ALA ANGKOT.
Seberapa dan bagaimana sih penetrasi internet di Indonesia? Tengoklah statistik dan data sejumlah lembaga. Atau tanyalah pakar dan pengamat. :) Kalau Anda ingin tahu bagaimana rakyat (Jawa) memandang internet, bacalah apa yang dilakukan oleh sopir angkot (atau juragannya?) terhadap kaca mobilnya.
Jargon buster:
1. “mon-crot”: muncrat, memancar deras secara tiba-tiba (cairan), spurt, spout, squirt
2. “dhé-wé”: sendiri, [my]self, [your]self
Catatan tidak relevan:
Mobil tengu 461 ini menempuh trayek Cawang (UKI, Jakarta Timur) – Jatiasih (Bekasi). Saya menduga angka 461 diambil dari nama sebuah batalion yang menjadi afiliasi sebuah koperasi.
Jejak sistem politik korporatis pada masa lalu terlihat pada jaringan angkot di beberapa kota. Angkot dikelola oleh koperasi yang menjadi onderbouw (duh, kuno banget istilah ini) partai politik. Sebagian koperasi angkot adalah bagian dari Golkar melalui eks-KINO (misalnya MKGR). Dulu, agar punya lisensi trayek, koperasi angkot harus menginduk ke Golkar atau ke… militer. :) Bahkan calo dan “timer“ pun diwadahi dalam sebuah onderbouw, dikasih seragam.