Republik Pahit di Jembatan Penyeberangan

▒ Lama baca < 1 menit

TAK SEPENUHNYA KESALAHAN SI RODA DUA.

motor di atas jembatan penyeberangan

motor di atas jembetan penyeberanganApa anehnya? Setiap hari terjadi. Semua orang akhirnya terbiasa. Pejalan kaki yang melintasi jembatan penyeberangan juga menepi, memberikan jalur kepada sepeda motor yang meniti jembatan penyeberangan.

Belum pernah saya dengar ada pejalan yang marah, lantas menggampar pengendara motor terbang itu.

Belum pernah saya lihat seorang pejalan marah, menyetop motor, lantas melempar pengendara dan tunggangannya ke jalanan aspal yang dilintasi mobil.

Terlalu kejam untuk dibayangkan apalagi dilakukan. Terlalu sewenang-wenang. Hanya cocok untuk cerpen dan film pendek tugas akhir. Juga terlalu berlebihan tenaga seorang pejalan yang sanggup melakukan itu, kecuali dibahanbakari oleh amarah, kesumat, dan ketidakberesan jiwa.

Di mana masalahnya? Ada pada para tuan perencana kota berikut lalu-lintasnya. Kota-kota besar di republik ini ditata oleh orang yang sudah malas berjalan kaki dan sebagian dari mereka lupa bahwa dulu mereka naik sepeda dan motor.

Negeri Belanda, bekas penjajah itu, menyediakan jalur khusus sepeda, bahkan ada terowongan untuk pejalan kaki dan kereta angin agar mereka tak memutar mengikuti amaran untuk mobil.

sepeda di atas jembetan penyeberanganDi jembatan penyeberangan: sepeda tinggal dituntun, motor tinggal dinaiki. Bagaimana dengan gerobak bakso, gerobak ketoprak, gerobak rujak, dan gerobak ubi goreng?

Kalau tak mau mendaki silakan memutar dua kali 500 meter. Di jalanan tertentu Ibu Kota mereka tak mungkin memotong jalan, karena bagian tengah jalan diisi jalan tol berpagar.

Ada kalanya rakyat kecil, baik yang kurus maupun tambun, baik yang pendek maupun jangkung, hanya bisa menyumpah: Indonesia adalah republik pahit, tapi proklamasi kemerdekaan harus selalu dirayakan untuk melupakan gundah. Huh!

motor di atas jembatan penyeberangan

Tinggalkan Balasan