
Lihatlah judul foto berita tunggal di atas. Subjeknya adalah buruh tani. Umumnya foto berita menyebut petani sedang anu anu anu…
Kapsi foto karya Agus Susanto di Kompas (Kamis, 23/10/2025) menuturkan:
Buruh tani menyiapkan lahan untuk menanam padi di Desa Babakan Raden, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/10/2025). Petani harus menyedot air dari Sungai Cijuyer menggunakan mesin disel untuk mengairi lahan. Sebanyak 10 liter solar dihabiskan untuk mengairi lahan seluar 2.000 meter persegi.
Dalam foto berita tunggal tentang panen padi sawah saat banjir di Jakut, Kompas juga menerapkan istilah buruh tani. Sila lihat arsip blog wagu ini, “Kendati banjir, sawah di Jakarta tetap panen“.

Secara umum anak-anak mengenal sebutan Pak Tani. Itu ada dalam cerita, termasuk si kancil, bahkan lagu pop Jawa Koes Plus pun ada yang bertajuk “Pak Tani”, dengan romantisasi “ayem tentrem ing ndésané” — bukan “ndesoné” lho.
Padahal dalam pertanian ada petani dan buruh tani. Ada pula petani gurem, punya sawah namun di bawah 0,5 ha — pada 1980-an sejumlah ekonom pertanian mematok di bawah 0,3 ha. Menurut data sensus BPS 2023, jumlah petani pengguna lahan pertanian di Indonesia ada 27,8 juta orang, sedangkan jumlah petani gurem sebanyak 17,25 juta orang.

Berapa jumlah pekerja di sektor pertanian kini, sila lihat laman Kementan yang merujuk data Sakernas BPS, Fabruari 2025.
Oh saya ingat minggu pertama kelas 1 SMP. Guru bahasa Inggris menunjukkan sejumlah karton ukuran kuarto, masing-masing bergambar angkrek yang mewakili profesi. Untuk gambar anak sekolah dan guru, para murid diajari mengucapkan “he is a student” dan “he is a teacher“. Untuk angkrek orang bercaping dan memanggul cangkul: “he is a farmer“.

Dalam perjalanan waktu saya mengenal kata peasant. Kata itu pula yang mengisi kajian pelbagai riset ekonomi pertanian dan penulisan sejarah, termasuk gerak’an mesianisme dan pemberontakan.

¬ Reproduksi ilustrasi majalah dan buku milik Bandung Mawardi dalam “Cangkul: Pesan dan ‘Kemakmuran'” (Basabasi.com, 2/10/2018)

2 Comments
Tadinya saya kira buruh tani sama dengan petani penggarap, ternyata beda ya, Bang Paman
Iya beda, tapi ada yang mengartikan sama.