Novel romantis dewasa dalam ponsel

Di satu sisi, novel ehm uhuy membuat orang suka teks. Tapi bagaimana soal jangkaun promosi?

▒ Lama baca 2 menit

promosi aplikasi novel erotis di ponsel — Blogombal.com

Karena membiarkan iklan tampil sampai selesai selagi saya bermain gim dalam ponsel, maka previu novel ramantis dewasa berupa paragraf yang terus mengalir itu pun terbaca. Ini serupa iklan lain dalam aplikasi novel maupun video drama Cina: menggoda.

Singkat cerita, dari sekilas mengintip isi beberapa aplikasi novel ponsel, lalu saya uninstall, supaya ponsel tak menyerah, inilah catatan saya:

  • Tak semua novel bertema romantis nan erotis, karena ada juga horor
  • Untuk ilustrasi, hampir semuanya memanfaatkan AI
  • Dalam tema erotis, banyak yang mengarah ke oedipus kompleks, pria muda menyukai wanita yang lebih tua bahkan jauh lebih matang — entah kenapa ada saja tokoh ibu kos
  • Sebagai platform UGC, kesan saya bahasa dalam novel romantis yang biasa lebih bagus, mirip yang ada di Wattpad, ketimbang konten yang erotis

Soal bahasa ini menarik. Saya tak punya alat untuk memastikan apakah tuturan tekstual erotis adalah hasil AI generatif. Bukankah sejumlah layanan akal imitasi dapat menulis dalam bahasa sehari-hari? Namun kesan saya, dari sampel acak yang saya baca sekilas, tampaknya itu memang gaya bahasa si pencerita. Belum sekasar versi 17 tahun dot com, sih.

Adakah kemungkinan penulis memanfaatkan novel erotis asing untuk sumber saduran atau malah terjemahan dengan penyesuaian nama dan tempat? Mungkin nanti atau malah sudah.

Ehm, novel romantis asing, untuk pangsa pasar wanita, saya teringat era pra-internet, sebelum konten audio visual digital merasuki kehidupan. Novel di Amerika yang laku menggunakan gambar sampul Fabio Lanzoni. The well hunk satu itu alias the Italian stallion itu dulu masih muda, macho, kini dia dan pembacanya sudah lansia.

Fabio, model cowok favorit untuk novel erotis bagi wanita di AS — Blogombal.com
Fabio, model untuk sampul novel wanita dewasa Amerika.

Novel asing yang rada nyerempet, pada abad lalu ada di toko buku macam Rubino dan Times di Jakarta. Yang lebih dari itu, dibeli di luar negeri sebagai titipan teman-teman cewek atau oleh-oleh saat seseorang ke luar negeri. Ya, seperti majalah hiburan pria dewasa tersegel, titipan para cowok, yang ada di rak teratas toko buku di bandara.

Maya Rodale dalam Huffpo (2015) menulis:

Sebagian besar karya tersebut juga diproduksi oleh perempuan; 74 persen tenaga kerja penerbitan adalah perempuan, menurut survei oleh Publisher’s Weekly .

Namun, novel romansa sering kali direduksi dan dipersonifikasikan oleh satu orang pria.

Fabio.

Fabio, model cowok favorit untuk novel erotis bagi wanita di AS — Blogombal.com

Tentang bacaan erotis untuk wanita, dengan konteks abad lalu, saya teringat Ruth Westheimer, seorang edukator seksual. Dalam buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, oleh penerbit buku teks Erlangga, Westheimer mengatakan tak tabu bagi kaum hawa membeli bacaan superpanas karena isinya langsung ke tujuan, dan jangan malu membeli timun untuk kebutuhan darurat yang intim. Saya ingat, dia mengatakan bahwa, maaf, pria Amerika lebih tahu karburator mobil ketimbang klitoris.

Seksolog Ruth Westheimer menganjurkan wanita baca novel erotis — Blogombal.com

Kenapa saya merujuk masa lalu? Setelah ada mobile internet, konten erotis hardcore and explicit lebih mudah diakses. Sampai akhir 1990-an, DVD bajakan nan seram panas tergelar bebas di kaki lima Glodok, Jakbar, dekat kantor pospol pula — suatu hal yang tak mungkin di negeri permisif Barat, karena hanya menunjukkan kemasan luar kepada anak kecil bisa dipidana. Maka dalam setiap kemasan majalah dewasa ada ancaman hukuman itu.

Hal itu tadi dari sisi distribusi. Erotika adalah bagian dari kehidupan di segala zaman. Dahulu kala buku hot Motinggo Busye dan Ali Shahab ada di persewaan buku, bersama komik silat dan majalah hiburan macam Violeta sampai SFF.

Untuk yang versi lebih mendidih dengan rem blong, cerita panas dari penerbit bawah tanah diproduksi dengan mesin stensil, sehingga disebut stensilan. Mesin yang sama, paling top bermerek Gestetner, bisa digunakan untuk menggandakan soal ulangan umum dan ujian sekolah, serta antologi puisi dan naskah drama.

Kini di media sosial ada saja video pendek emak-emak muda membahas seks dengan bebas, menyebutkan genitalia pria dan perempuan dalam bahasa sehari-hari, termasuk dalam bahasa daerah. Saya membayangkan anak-anak mereka dan teman sebaya juga tahu video emaknya.

Saya tak menempatkan diri sebagai sebagai polisi susila, namun jika merujuk iklan aplikasi video yang saya sebutkan di muka, saya membatin adakah kemungkinan ponsel anak-anak juga tersapa promosi konten yang sama?

2 Comments

mpokb Kamis 27 November 2025 ~ 00.44 Reply

Sekarang konten dewasa mudah diakses anak-anak. Kemarin ada berita anak SMP di-DO dari sekolah krn nonton video porno. Ruwet, Bang Paman..

Pemilik Blog Kamis 27 November 2025 ~ 16.35 Reply

Saya tak tahu, misalnya saya saat ini adalah bocah laki akil balig, apa saja yang saya serap dari internet.

Di sisi lain, ketika kedua anak cewek saya menjalar ABG, lanskap internet belum seperti sekarang.

Maka kini saya agak gamang dalam menyikapi tetapi di sisi lain juga bingung 🙈

Tapi orang bilang, setiap zaman punya masalah masing-masing

Tinggalkan Balasan