Galon air minum untuk kap lampu jalan

DIY atau swakriya belum tentu lebih murah daripada beli, karena bagi orang sok kreatif ada pasal ego.

▒ Lama baca < 1 menit

Kap lampu taman dari galon bekas di Chandra Indah — Blogombal.com

Setiap melewati gardu jaga di pinggir sungai itu, saat hari masih terang, saya tak pernah memperhatikan bahwa kap lampu di sana memanfaatkan galon bekas pakai. Setelah malam sebelumnya saya merasakan kehadiran lampu galon, esoknya saya memperhatikannya. Ternyata bohlamnya tertancap miring.

Ah, tak soal bohlam miring sepanjang aman karena mestinya galon dapat menjadi tudung yang kokoh saat hujan mengguyur. Ada yang lebih penting yaitu kreativitas memanfaatkan barang bekas. Karena hal itu berarti menunda galon menjadi sampah.

Dalam swakriya atau do-it-yourself, persoalan utama adalah lebih mahal mana antara membeli barang jadi dan membuat hasta karya — kalau prakarya itu mestinya berarti belum jadi. Dalam kasus galon, saya berpengandaian lebih murah swakriya.

Kap lampu indoor dan outdoor dari kotak makanan — Blogombal.com

Tentu dalam praktik bisa saja seseorang mampu membeli barang jadi, apalagi lokapasar memberikan banyak pilihan, namun orang kreatif sering penasaran membuat hasta karya. Ada kepuasan yang belum tentu mereka banggakan kepada orang lain. Ada yang berpendapat hal ini menyangkut ego.

Penyodok mangga dari botol Pocari Sweat — Blogombal.com

Tinggalkan Balasan