Katalog belanja supermarket masih diperlukan

Ada Tip Top dan ada TikTok. Lansia pensiunan lebih gemar TikTok. Anak-anak mereka mengeluh.

▒ Lama baca < 1 menit

Katalog Tip Top Supermarket Pondokgede — Blogombal.com

Entah sudah berapa kali saya menulis tentang katalog supermarket. Kali ini lagi, dengan pokok soal masih seputar apakah media kertas promosional masih efektif? Kalau soal apakah masih diperlukan, seperti dalam judul, tentu masih. Setidaknya bagi supermarket. Pikiran itu yang terlintas saat saya mendapati selebaran kertas HVS 80 gram setebal 40 halaman di pintu agar.

Perihal Tip Top Supermarket Pondokgede, Kobek, sejauh 3,7 kilometer sari rumah, saya belum pernah mendatangi. Antara lain karena ada dua Superindo yang lebih dekat. Selain itu karena kami lebih sering berbelanja secara daring, selain dari aplikasi Superindo dan Alfagift juga dari Astro.

Katalog Tip Top Supermarket Pondokgede — Blogombal.com

Soal katalog kertas apakah masih efektif tentu harus diukur. Hanya supermarket yang tahu datanya. Namun sebagai gambaran, di kompleks saya banyak pensiunan, tak sedikit yang sudah jarang bepergian. Katalog yang disebarkan menjelang hari gajian ini berarti untuk anak dan menantu dari para pensiunan. Tetapi bapak dan ibu muda itu sudah akrab dengan aplikasi belanja via ponsel.

Sebenarnya ada perkembangan menarik. Beberapa lansia yang saya kenal, kebetulan sebelumnya tak akrab dengan belanja daring, dan juga kebetulan tak punya dompet digital maupun rekening bank dalam ponsel, belakangan justru gemar belanja daring. Melalui TikTok Shop. Secara COD.

Katalog Tip Top Supermarket Pondokgede — Blogombal.com

Anak-anak mereka yang mengeluh, ortunya jadi konsumtif. Kadang tinggal pesan, tanpa berembuk, tetapi anak-anaknya yang membayar. Sebelum anaknya berangkat kerja dimintai uang, kalau bisa pas. Atau saat anak di rumah, merekalah yang menanggung COD. Jadi, katalog yang ini untuk siapa?

Tinggalkan Balasan