Soal ketenagakerjaan dalam sehari sajian koran

Bagaimana kalau pejabat kita ekspor ke luar negeri, untuk naturalisasi?

▒ Lama baca 2 menit

Masalah lapangan kerja Indonesia saat ini - Kompas — Blogombal.com

Foto berita job fair atau pameran ketenagakerjaan akhirnya menjadikan mata saya terbiasa. Tetapi foto tunggal di halaman 1 Kompas (Sabtu, 5/6/2025) membuat saya tersentak. Ini kapsinya:

Antrean pencari kerja saat menunggu giliran untuk wawancara di salah satu toko elektronik di Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (4/7/2025). Para pencari kerja ini mengantre sejak pukul 06.00 WIB. Toko elektronik ini membuka lowongan pekerjaan dengan berbagai posisi. Badan Pusat Statistik Jakarta mencatat jumlah pengangguran di Jakarta pada Februari 2025 mencapai 338.390 orang. Angka itu naik 10.800 orang dibandingkan dengan Februari 2024.

Lapangan kerja memang sedang ciut. Tempo hari ramai semangat kabur aja dulu, antara lain mencari kerja ke luar negeri, lalu pejabat nirempati menganggapi dengan sinis, dan akhirnya malah ada pejabat yang menganjurkan kaum belia ke luar negeri, mencari pekerjaan bergaji.

Para pejabat sengak itu kalau kita ekspor mungkin tak laku. Negeri tujuan tak membuka naturalisasi untuk pos yang serupa di Indonesia.

Masalah lapangan kerja Indonesia saat ini - Kompas — Blogombal.com

Dalam halaman lain saya temukan iklan lowongan kerja (loker). Orang optimistis bilang, loker selalu ada. Masalahnya tak semua orang memenuhi kualifikasi.

Baiklah, silakan minta pekerjaan kepada orang yang meniupkan harapan akan ada 19 juta loker. Mungkin untuk membaca laporan warga. Maaf, saya keliru: untuk membaca laporan cukup oleh AI karena dia jurkam AI, bahkan kampanyenya dulu, kata fitnah keji, hasil AI.

Masalah lapangan kerja Indonesia saat ini - Kompas — Blogombal.com

Lalu di halaman ekbis saya temukan foto berita tunggal. Apa pun bunyi kapsinya, saya langsung membayangkan robot sebagai pengganti manusia dalam mewadahi pupuk. Hal itu tak terhindarkan. Automasi robotik, apalagi dengan dukungan AI, memberikan efisiensi dalam produksi. Kapsi foto itu:

Pengemasan pupuk urea di pabrik PT Pupuk Iskandar Muda, Aceh Utara, Aceh, Jumat (4/7/2025). Sempat berhenti berproduksi karena kesulitan gas, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1 dan PIM2 direaktivasi kembali pada tahun 2021. Saat ini kapasitas produksi PT Pupuk Iskandar Muda untuk pupuk urea sebesar 1.140.00 ton per tahun. Adapun kapasitas produksi pupuk NPK 500.000 ton per tahun. Ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau bagi masyarakat akan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Di halaman Opini saya temukan Tajuk Rencana. Isinya masygul, perihal AI — Kompas menemukan penjelasan yang pas untuk abreviasi dua huruf itu: akal imitasi. Kalau disingkat tetap AI.

Masalah lapangan kerja Indonesia saat ini - Kompas — Blogombal.com

Saya juga mencari pekerjaan. Seorang pemred media daring membuka pintu untuk menulis kepada siapa pun, dengan syarat layak muat. Sebagai pemred dari media yang dia sebut media kaki lima, dia akan senang, dengan catatan takkan memberi honorarium. Kalau disingkat, kata itu menjadi honor. Artinya kehormatan.

Di blog ini saya sudah beroleh kehormatan, yakni kunjungan Anda. Memang sih banyak pembaca yang terperosok lubang, tiba di blog ini karena tersesat dan Untunglah segera insaf sekaligus jera. Terima kasih dan terima jadi. Tabik.

2 Comments

Rudy Senin 7 Juli 2025 ~ 00.27 Reply

Jika tak laku diekspor untuk naturalisasi, mungkin pejabat bisa laku diekspor dalam bentuk siap masak, tanpa label halal tentu saja.

Pemilik Blog Senin 7 Juli 2025 ~ 00.31 Reply

Untuk pasar kanibal? Uncivilized 🙈

Tinggalkan Balasan