Sudah biasa, jika sebuah jenama bikin merchandise, dalam arti cendera mata resmi yang dijual, setidaknya meskipun diberikan gratis diketahui harga resminya. Media termasuk itu. Misalnya Kompas.
Edisi terbaru dari Palmerah berupa kaus dan jaket. Yang jaket memang keren. Di Tokopedia harganya Rp379.000. Di tengah kerumunan, jaket ini tampak mencolok karena ada tulisan “media” di punggung dengan “national news” kecil di atas. Jika tudung dikenakan akan tampak logotype K dari Kompas.
Bisa saja si pemakai jaket disangka peliput dari Kompas apalagi kalau bawa kamera DSLR — padahal foto bagus untuk situs web bisa cukup dari ponsel. Atau kalau di tengah demonstrasi bisa sial karena disangka reserse. Atau justru karena disangka jurnalis, padahal medianya sedang dimusuhi massa, maka si pemakai dirisak atau lebih buruk lagi.
Saya membatin, apakah media masih dianggap penting oleh khalayak, sehingga pemakai jaket suvenir Kompas merasa keren bahkan bangga? Salah satu ukuran keren bangga adalah orang yang bukan pembaca setia koran Kompas maupun Kompas.id dan aplikasinya pun merasa demikian.
Ya, serupa orang mengenakan produk National Geographic, sejak zaman edisi cetaknya masih ada maupun sekarang setelah hanya digital dan kanal TV.
Misalnya pemakai yang bukan pembaca setia Kompas nyaman dengan jaket itu, berarti selain alasan desain adalah pengaminan bahwa Kompas termasuk media keren — entah sampai kapan.
¬ Bukan tulisan berbayar maupun titipan
6 Comments
Jadi ingat, abad lalu ada jaket Surya, dijual di koperasi Surya, yang beli bukan hanya wartawan (bagian redaksi) Surya tapi juga karyawan-karyawan bagian lain. Tulisan Surya di jaket itu tidak mencolok/tidak gede, di bagian dada (kiri atau kanan, saya lupa).
Lil Jun juga punya?
Pernah, dong — dulu banget.
Kalau di sini sepertinya kecil kemungkinan orang akan menekan-nekan punggung kita karena ada tulisannya “PRESS” ya, Paman :D
🤣😂
Nah itu dia. 😂😂😂😂