Koin dalam tabung Redoxon

Hari ini seberapa peduli Anda dengan uang logam? Pecahan Rp100 dan Rp200 mungkin tak Anda punyai.

▒ Lama baca < 1 menit

Berapakah koin Rp100 dan Rp200 yang Anda miliki sekarang? — Blogombal.com

Lho, kok ada foto ini? Saya cek info dalam galeri ponsel, ternyata foto 3 Maret lalu. Saat itu saya iseng. Sebelum membuang tabung tablet effervescent (efervesen, tablet berbuih) Redoxon tiba-tiba terlintas ide memasukkan koin Rp100 dan Rp200.000.

Ada sejumlah koin senilai tadi dalam cepuk di atas meja saya. Lalu saya coba masukkan ke tabung. Bisa. Untuk koin Rp500? Tidak bisa. Diameternya melebihi tabung. Kalau Rp1.000? Bisa. Diameternya lebih kecil daripada Rp500.

Berapakah koin Rp100 dan Rp200 yang Anda miliki sekarang? — Blogombal.com

Sambil iseng memotret koin dalam tabung, saya pun teringat bahasa: menabung dan tabungan. Itu dari kata dasar tabung. Mungkin dulu orang menyimpan uang dalam tabung dari bumbung. Pemerintah Malaysia memiliki Lembaga Tabung Haji. Saya gagal mengingat adakah benda fungsional dari tembikar yang berupa tabung.

Berapakah koin Rp100 dan Rp200 yang Anda miliki sekarang? — Blogombal.com

Jika pun ada tembikar untuk menabung, bentuknya adalah boneka ayam jago dan babi atau celeng. Kita mengenal celengan, berupa celeng atau babi hutan. Orang Eropa mengenal tabungan serupa dalam rupa babi — konon sejak abad XIII. Bahasa Inggris menyebutnya piggy bank. Hmmm… celeng dan babi bertaut dengan uang. Lalu legenda masyarakat kita mengenal babi ngepet. Kok bisa ya?

Berapakah koin Rp100 dan Rp200 yang Anda miliki sekarang? — Blogombal.com

Lebih dari sekali blog nan gombal ini membahas koin, dengan foto yang sebagian hasil jepretan sendirian. Saya pernah menyunting, merancang logo, memotret untuk sampul, dan menata letak buku Koin Keadilan (2011), tentang kegiatan protes sosial yang menghasilkan koin senilai Rp615,5 juta — dihitung di Bank Indonesia.

Buku gerakan koin keadilan Prita Mulyasari Rp615,5 juta — Blogombal.com

Kenapa sampai sejauh itu saya membahas koin? Saya malah tak dapat menjelaskan selain karena iseng saja. Padahal dalam soal uang dan keuangan saya ini ceroboh dan payah.

  • Mengenang Koin Keadilan: “Cuma sebatas itu ya kepedulian orang urban dan kelas menengah? Di luar Prita nggak perlu diurus? Apa karena Mbah Minah, dan lainnya, bukan pengguna internet?”

4 Comments

@sandalian Kamis 20 Maret 2025 ~ 09.12 Reply

Tentang benda berbentuk tabung dari bahan tembikar, saya ingat di rumah ibu ada bekas sumur pompa yang pipa ke dalam tanahnya menggunakan bahan tembikar.

Tiap “pipa” tersebut berbentuk tabung dengan panjang kurang lebih 30-40cm dan diameter tidak sampai satu jengkal.

Maaf saya lupa, kalau kedua ujungnya bolong apakah bisa disebut tabung ya? :D

Pemilik Blog Kamis 20 Maret 2025 ~ 13.41 Reply

Oh ya, betul ada pipa tembikar, biasanya untuk drainase dan air kotor ke tangki septik.
Dalam petilasan keraton Mataram, pipa tembikar juga ada.

Kedua ujung bolong? Ada ya? Tetap tubes sih kayaknya 😇

Widodolestari Selasa 18 Maret 2025 ~ 19.40 Reply

Saya punya banyak koin 100 dan 200 perak, ada dua cepuk. Koin yang 500 atau 1000, termasuk yang perak lebih banyak lagi. Ada mungkin senilai sejuta rupiah atau malah lebih. Jadi kepikir, nanti buat apa ya?

Pemilik Blog Selasa 18 Maret 2025 ~ 23.08 Reply

Ditukarkan ke bank atau minimarket, Mas.
Saya pernah nulis minimarket yang melayani itu.
Saya malah lihat orang di Alfamidi nukar koin banyak, sdh ditata rapi.

Tinggalkan Balasan