Sejumlah 1,2 juta calon ASN terkatung-katung menunggu pengangkatan. Mereka terdiri dari 248.970 calon PNS dan 1.017.111 calon PPPK yang telah lulus seleksi 2024.
Mestinya, CPNS diangkat 22 Februari hingga 23 Maret 2025, namun diundur Oktober 2025. Sedangkan calon PPPK mestinya diangkat Juni 2025 tetapi ditunda menjadi Maret 2026. Karena pemangkasan anggaran?
Pemerintah berdalih, dari 602 instansi pemerintah yang tersedia formasinya saat rekrutmen, 207 di antaranya mengajukan penundaan pengangkatan. Kok bisa? Ratusan instansi tersebut belum menata formasi dan pembaruan administrasi. Lho, kalau belum siap kok buka lowongan?
Banyak di antara mereka yang telanjur keluar dari pekerjaannya. Misalnya N (34), warga Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Orangtua tunggal ini kehilangan penghasilan.
“Di tempat kerja lama, saya selalu ditanyakan kapan resign. Bukan apa-apa, mereka butuh mencari pengganti saya. Begitu mendengar info dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) bahwa April akan TMT (terhitung mulai tanggal), saya memutuskan resign per 1 Maret,” dia berujar (¬ Kompas).
Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menyarankan CASN 2024 untuk kembali bekerja di perusahaan lama di saat penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK (¬ Tempo). Lho memangnya gampang, semudah Zudan — misalnya memungkinkan — undur diri dari BKN lalu kembali? Sebelumnya dia mengimbau instansi pemerintah membayar para calon ASN itu (¬ Kabar24). Namanya imbauan boleh dilakukan boleh tidak.
Ekonomi masyarakat menengah ke bawah sedang berat, jutaan orang berusia produktif tak dapat berkontribusi sehingga seret rezeki. Entah bagaimana dengan Lebaran mereka.
Salah sendiri kenapa mereka mendaftar jadi pegawai negeri, yang selama ini bercitra nyaman dan aman hingga pensiun karena pemerintah dan atau negara tak mungkin bangkrut?
Bukan itu masalahnya. Apa pun jenis pekerjaannya, dari buruh pabrik, awak kapal ikan, sampai musisi dalam manajemen artis, kalau menjadi korban ingkar janji itu menyedihkan dan bikin jengkel. Yang menerima akibat juga keluarga mereka.
Dalam kasus calon ASN, pengecoh mereka bukanlah badan partikelir, apalagi perusahaan pemula yang keren di muka namun termehek-mehek ngehek di ujungnya, melainkan pemerintah, dengan jutaan korban.
¬ Foto: Blibli.com
2 Comments
Adik saya adalah salah satu dari calon PNS tersebut dan saya tidak bisa berkata apa-apa karena berita tersebut.
Jika menggunakan akal sehat, seharusnya mereka tahu (dan sadar) bahwa apabila belum siap maka jangan membuka lowongan.
Ikut prihatin 🙏
Pemerintah ini ngurus negara kok kayak semaunya.
Padahal operatornya juga ASN. Absurd.