Enam hari anak ini dititipkan di rumah saya. Umurnya tiga tahun, beratnya 12 kilogram, tak pernah tersenyum apalagi tertawa, dan saya sempat menduga dia bisu karena tak pernah berseru. Namanya Asimo, French bulldog jantan.
Dia jinak semanak. Begitu tiba dari Depok dia langsung akrab dengan saya. Tidak menyalak, tidak menggeram. Tatkala saya tiduran di sofa pada malam hari, dan akhirnya saya tertidur, tahu-tahu dia sudah naik, dan tidur di samping saya — mulanya malah di atas perut saya, langsung melompat dari lantai.
Hanya sepuluh menit di atas, lalu turun ke lantai, ogah memanfaatkan handuk yang kami sediakan untuk alas tidur, lantas belasan atau likuran menit kemudian kembali naik ke sofa.
Di rumahnya dia terbiasa naik ke sofa. Apa boleh buat, saya izinkan dia meneruskan tradisi tetapi hanya boleh pada satu sofa. Maka selama lima malam saya tidur bersama dia. Selain membersihkan pup dan pipis saya berusaha mengarahkan di mana boleh berhajat.
Akhirnya kemarin siang dia dijemput. Namun malam terakhir di rumah saya dia bisa tidur beralaskan handuk yang saya lambari koran. Bagus. Di sisi lain pada malam terakhir hingga esok siang dijemput dia berulah, menunjukkan teritori, dengan pup banyak dan menyebar demikian pula saat pipis. Padahal sehari sebelumnya dia bisa pup dan pipis di spot yang benar.
Sepeninggal dia, saya mengepel dengan cairan pel lebih banyak, dan sebelumnya pada spot tertentu saya bersihkan dengan Vixal untuk mengalahkan bau. Lalu hari ini, pagi hingga sore saya menjemur bantal sofa, kemudian mengenyahkan bulu-bulu Asimo yang menempel. Lantas saya semprotkan pewangi ruang.
Apakah dia memang bisu? Pada malam terakhir, dia menyalak keras ke arah tukang rumah tetangga yang bekerja lembur. Padahal malam-malam sebelumnya mereka juga bekerja namun Asimo tetap cuek. Menggeram pun tidak.
Eh, menyalak atau menggonggong? Waktu saya SD, bapak saya memberi tahu menggonggong itu menggigit sambil berlari. Misalnya anjing menggigit tulang. Arti pertama gonggong dalam KUBI W.J.S. Poerwadarminta maupun KBBI VI memang itu.
Tentang perpisahan saya dengan anak itu tidak dramatis. Bagaimanapun dia cuma sepekan di rumah saya, tentu dia lebih kangen terhadap orang yang menitipkan dan kemudian menjemputnya; orang yang mengasuhnya sejak dia bayi.
Enam hari bersama Frenchie memulihkan ingatan saya. Sudah lima belas tahun keluarga saya tak memiara anjing. Karena rumah kami kecil, maka dulu anjing kami pun kecil, tekkel dan mini pinscher.
3 Comments
Meski selama ini memelihara anjing, baru berpisah selamanya seminggu kemarin, tapi malah fokus ke memasangkan pincuk di paruh ayam.
Ini mainan jaman kecil. Jika punya jagung rebus, atau grontol. maka dibuatlah rangkaian jagung terus dipasang di pincuk. Kemudian disebar bareng dengan biji jagung yang bebas. Nanti ayam akan memakan jagung termasuk yang terpasang di pincuk. Tapi kemudian ayam tidak bisa melihat karena tertutup pincuk, lari nabrak-nabrak. Kita tertawa ramai.
Waa, dadah, Asimo.. Sudah usai masa staycation di rumah Paman ya, hehe..
Btw kalo bau masih ada, bisa coba semprotkan larutan air plus karbol dan sedikit bayclin/pemutih lain. Biasanya manjur untuk bau bekas pup kucing di rumah, Bang Paman
Suwun, Mbak Mpok 🙏💐