Jaring proyek membangun rumah

Misalnya pun perda tak mengatur, mestinya setiap warga punya etiket membangun rumah.

▒ Lama baca < 1 menit

Jaring untuk tabir saat membangun rumah — Blogombal.com

Di area saya, beberapa rumah sedang direnovasi. Biasanya hal itu dilakukan oleh pemilik baru setelah membeli bangunan lama. Dari sekian proyek, hanya satu yang memasang jaring hitam sebagai tabir steger.

Pada bagian tabir ada pagar seng, sehingga clèprètan semen dan benda lain tidak berceceran mengotori wilayah di luar batas lahan.

Jaring untuk tabir saat membangun rumah — Blogombal.com

Saya tak tahu apakah perda mengatur bagaimana seharusnya orang membangun dan merenovasi rumah. Saya dulu beruntung, saat membangun rumah punya pemborong cerdas. Material tak menumpuk apalagi di jalan karena barang dikirim sesuai kebutuhan yang akan dikerjakan. Saya memasang kertas karton IMB.

Setiap sore jalan depan rumah saya sudah dibersihkan. Area proyek dipagari seng. Memang sih bukan jaminan aman. Selagi tukang bekerja, ada orang masuk, mengangkut semua dompet dan ponsel.

Tetangga sebelah saya dulu saat membangun rumah juga memasang tabir plastik agar semen dan lainnya tidak menjadi prongkalan di wilayah rumah saya. Tentu tetap ada yang lolos. Namun setelah rumah jadi, ada tukang yang membersihkan clèprètan semen dan cat di lorong dalam area rumah saya.

Dari segala jenis proyek, hal paling mengganggu adalah serbuk hasil memotong keramik. Debunya beterbangan ke rumah tetangga. Mengganggu silaturahmi kalau si empunya proyek (bohir) dan pemborong (anemer) tak minta izin kepada tetangga sekitar, hanya permisi ke kiri dan kanan, padahal gangguan sampai ke seberang dan belakang rumah.

2 Comments

Junianto Jumat 14 Februari 2025 ~ 20.02 Reply

Bude saya (tinggal di Jakarta) merenovasi rumah di sebuah kampung di wilayah Sukoharjo (rumah kosong). Beberapa waktu lalu, maling masuk setelah mencongkel kunci pintu rumah, mencuri beberapa barang kecil-kecil (adanya cuma itu), dan tape compo lawas milik Pak Tukang. Tape itu tiap hari disetel sebagai hiburan saat mereka (tiga tukang) bekerja.

Maling sudah melepas pompa air listrik dari tempatnya tetapi, entah mengapa, akhirnya ditinggal. “Padahal yen disade luwih larang timbang tape bobrok kulo,” kata Pak Tukang.

Pemilik Blog Sabtu 15 Februari 2025 ~ 08.23 Reply

Maling selalu mencari peluang. Di kedai juga begitu, tiba-tiba menyambar ponsel.

Tentang maling tanpa perhitungan ekonomi, dulu pada medio 80-an sampai awal 90-an, maling yang dibodoh-bodohkan dalam penjara adalah pencuri dasbor Toyota Kijang. Sudah bisa masuk dan membongkar kok nggak sekalian bawa mobilnya. Mungkin nggak bisa nyetir ya.

Tinggalkan Balasan