Iseng sopan, tapi seperti mengarahkan

Foto dan video bisa dipereteli, agar terpisah dari konteks, diberi bingkai baru, lalu disebarkan.

β–’ Lama baca < 1 menit

Contoh pelaku pekerjaan berbahaya di X β€” Blogombal.com

Foto di atas ini aslinya berwarna, kemudian dalam ponsel saya jadikan hitam putih, eh grayscale. Saya tak mengedit lebih lanjut. Lalu hasilnya saya bagikan ke dua grup WhatsApp (WA) yang isinya orang-orang tua β€” ya, sebaya saya bahkan lebih.

Dalam foto saya sertakan kapsi, silakan memakai kacamata supaya tidak salah sangka. Ada yang bilang busyet, menyeramkan. Ada yang pula yang menganggap foto itu kejam terhadap seseorang.

Kemudian saya menyusulkan info yang sudah saya rencanakan, berupa balasan terhadap foto berskala abu-abu tadi. Saya juga menyertakan tautan cuitan dari X yang fotonya saya comot. Memang sih anggota kedua grup itu tak ada yang bermain di X. Mereka lebih suka Facebook.

Inilah yang saya sampaikan:

  • Foto tersebut adalah pembuka utas tentang pekerjaan berbahaya, tak ada hubungannya dengan Indonesia apalagi seseorang di Indonesia
  • Saya sengaja mencabut foto dari konteks, sehingga yang muncul di grup WA hanya foto tanpa penjelasan, yang terbuka terhadap aneka tafsir, maka jangan diteruskan ke grup lain agar tak menghasilkan tafsir yang lebih beragam
  • Semua orang bisa melakukan hal ini, mencomot informasi visual dari konteks lalu melakukan pembingkaian konteks baru disertai penggiringan tafsir
  • Si pelaku bisa tampak bersih karena tak ada bukti pesan verbal eksplisit yang menggiring opini
  • Maka intinya, di media sosial harus skeptis, jangan mudah terpancing, terlepas suka atau tak suka terhadap seseorang

Untunglah, wajah dalam foto sebenarnya tak mirip secara pas dengan seseorang. Kalau misalnya mirip banget, saya malah tak berani. Semoga tanpa penjelasan eksperimen saya itu tak ada yang tergiring.

Memang, AI bisa melakukan lebih canggih, berupa video berisi pidato. Namun saya percaya pada kontrol komunal, apalagi untuk seseorang yang memiliki banyak penggemar. Pasti ada yang akan mengoreksi, menjelaskan duduk berdiri masalah, bahkan merunut asal muasal konten tak berkonteks yang ternyata menyesatkan.

2 Comments

@widodolestari Rabu 12 Februari 2025 ~ 08.45 Reply

Bagus upaya menyadarkan pembaca: iseng, sopan, tapi mengarahkan yang benar. Harus dibaca dengan cermat.

Pemilik Blog Rabu 12 Februari 2025 ~ 13.33 Reply

πŸ™πŸ˜‡πŸ’

Tinggalkan Balasan