Eretan, perahu tambangan, tukang satang, dan perkelahian

Apakah Pemda Jakarta punya data tentang perahu dan rakit penyeberangan sungai yang melayani warga?

▒ Lama baca < 1 menit

Eretan, perahu tambang penyeberangan sungai, di Jakarta - Kompas — Blogombal.com

Foto berita tunggal, di samping berita ulah DPR di halaman depan Kompas (Rabu, 5/2/2025) ini mengesankan saya. Sekarang tahun 2025. Ternyata Jakarta masih diwarnai perahu tambangan atau eretan untuk menyeberangi sungai demi memintas jarak.

Judul fotonya “Penyeberangan Eretan di Jakarta”, dengan kapsi:

Siswa turun dari eretan di Kali Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Sejumlah pelajar memanfaatkan eretan untuk menyeberang saat jam berangkat dan pulang sekolah. Siswa harus membayar Rp2.000 untuk sekali menyeberang. Eretan menjadi jalan tercepat untuk menyeberangi Kali Pesanggrahan dari sekolah mereka.

Ya, Jakarta belum sepenuhnya modern, namun eretan ini bukan bagian dari wisata eksotis kota. Rakit untuk menyeberang pun tampak seadanya. Tepian tempat naik rakit dan turun setelah tiba juga sekadarnya. Sulit disebut sebagai dermaga. Pada latar belakang dalam foto tampak calon penumpang berikutnya sudah mengantre.

Perahu tambangan, padahal rakit, juga disebut eretan, dari kata eret yang berarti menghela. Biasanya agar tak terbawa arus, operator rakit memegangi tambang yang melintang di atas kali, sambil memijakkan galah ke dasar kali.

Eretan, perahu tambang penyeberangan sungai, di Jakarta - Kompas — Blogombal.com

Di Jateng dulu sebutan untuk perahu tambangan adalah prau satang atau gèthèk satang. Operatornya disebut tukang satang. Adapun satang berarti galah untuk mengemudikan perahu dan rakit.

Dalam serial cerita silat Api di Bukit Menoreh (S.H. Mintardja) yang ratusan jilid itu, tukang satang sering disebut, karena mereka menyeberangkan penumpang di Kali Progo dari maupun menuju Tanah Perdikan Menoreh, wilayah yang berpihak kepada Mataram namun tidak dalam penguasaan kerajaan baru penerus Pajang itu.

Di tempat penyeberangan sering ada babak cerita perkelahian. Namanya juga cerita silat. Di tempat penyeberangan, kedai, pasar, dan penginapan selalu ada alasan untuk cekcok lalu berkelahi bahkan saling bunuh.

Tentang eretan pada sejumlah tempat di Jakarta, saya tidak tahu apakah terdata, misalnya di tingkat kelurahan. Bahwa orang kantor kelurahan tahu ada eretan itu berbeda dari data.

Eretan, perahu tambang penyeberangan sungai, di Jakarta - Kompas — Blogombal.com

Tinggalkan Balasan