Hari ini, 31 Januari 2025, jika merujuk kalender Hijriah, Nahdlatul Ulama (NU) berulang tahun ke-102. Untuk itu Litbang Kompas menampilkan hasil jajak pendapat tentang persepsi masyarakat terhadap NU. Hasilnya positif, masyarakat percaya dan punya harapan terhadap NU.
Dari hasil jajak pendapat selama 6—Januari lalu, ada tiga temuan besar yang menarik karena persentasenya paling tinggi, menyangkut apa yang tebersit di benak responden saat mendengar kata NU. Hasil tertinggi: (27,6 persen) responden mengenal NU sebagai ormas Islam terbesar.
Lalu yang kedua: 16,5 persen responden tak tahu apa itu NU. Saya berpengandaian komposisi responden mewakili keragaman Indonesia, artinya bukan semuanya Muslim apalagi Nahdliyin.
Adapun temuan ketiga: 14,3 persen mengidentikkan NU dengan Gus dan atau Kiai. Bagi saya citra ini wajar karena yang mengemuka dalam media berita dan kemudian media sosial memang sebutan Gus.
Temuan lain? Sejumlah 7,3 persen responden mengidentikkan NU dengan toleransi. Untuk kelompok pertanyaan ihwal peran NU dalam masyarakat, 87,5 persen responden menilai organisasi tersebut menjaga kerukunan umat beragama, dan 81,2 persen responden menilai NU menjaga nilai Pancasila dan persatuan Indonesia.
Selamat berulang tahun, NU! Selamat merayakan sesuai tema tahun ini: Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat.
¬ Infografik: Kompas
- Lé, Lik, Mas, dan Gus dalam pelukan cuaca: Panggilan lé, menyingkat nama genitalia pria dalam bahasa Jawa, masih laku. Panggilan gus bermakna khusus.