Separuh lebih gedung tinggi di Jakarta tak siap dengan kebakaran

Banyak gedung tak memiliki standar keselamatan saat kebakaran. Artinya tak siap dengan mitigasi.

▒ Lama baca < 1 menit

Separuh lebih gedung tinggi di Jakarta tak siap dengan kebakaran — Blogombal.com

Jika Anda mengatakan republik ini diurus secara santai dan cengengesan, mengabaikan standar, pasti penguasa dan birokratnya tersinggung.

Tentu pernyataan Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, tidak layak kita anggap sebagai hal lucu. Dia katakan, 694 dari 1.228 gedung bertingkat di Jakarta belum memenuhi standar keselamatan saat terjadi kebakaran. Artinya 56,51 persen gedung tak siap dengan mitigasi kebakaran.

Jika kita bulatkan ke atas, karena kita doyan mark up, berarti enam dari sepuluh gedung bertingkat tak siap menghadapi kebakaran. Glodok Plaza yang terbakar bulan ini adalah peristiwa kedua setelah 1983. Saat itu tak ada korban jiwa, namun hidran dan sprinkler tak berfungsi, dan cadangan air tak cukup.

Dalam kebakaran Glodok Plaza, Januari ini, 12 orang tewas, tiga sudah teridentifikasi, namun 14 orang dilaporkan hilang oleh keluarganya. Pencarian dan penyelamatan korban selama pemadaman api sulit karena tiga lantai untuk karaoke tersekat-sekat, semuanya disertai material ramah api, misalnya glasswool untuk peredam suara, serta panel lain.

Menyangkut ketidaksiapan 56,5 persen gedung, di mana masalahnya? Orang awam akan bilang sejak perencanaan, pelaksanaan hingga gedung jadi, lalu perawatan dan pengawasan oleh pemilik dan pengelola gedung, dan tentu pengawasan oleh pihak berwenang dari pemerintah.

Semudah itu kita mengatakan. Tetapi bagi birokrat mungkin beda lagi jawabannya.

¬ Foto: Glodok Plaza terbakar (15/1/2025), Kompas.id

Tinggalkan Balasan