Infografik dalam koran bekas edisi 2021

Infografik dan ilustrasi menyerupai poster dalam layar ponsel itu berbeda. Tapi tak semua infografik media kertas terbaca di gawai.

▒ Lama baca 2 menit

Infografik tahun ekonomi kreatif Kompas — Blogombal.com

Maka datanglah hujan. Barang yang saya jemur segera saya entas. Koran bekas yang menjadi alasnya juga saya ambil, untuk saya lipat, karena masih dapat digunakan lagi. Saat itulah saya baru menyadari ada infografik satu halaman, tentang arah ekonomi kreatif, dalam koran Kompas edisi Senin 26 April 2021.

Infografik dalam Kompas bukan hal baru. Di media daring juga ada tetapi tidak banyak. Tanpa data, saya beroleh kesan media berita daring cenderung lebih suka membuat video pendek (flash news) di YouTube. Footages atau sumber video bisa dari mana saja, termasuk media sosial dan aset stasiun TV. Pokoknya dari sumber gratis, dengan maupun tanpa atribusi.

Infografik tahun ekonomi kreatif Kompas — Blogombal.com

Membaca bukanlah hal mengasyikkan bagi semua orang bahkan yang tamat sarjana. Sejak dulu begitu: dari zaman lukisan oker di gua pada masa prasejarah, ketika manusia belum mengenal aksara. Tentu pengertian membaca saat ini bukan hanya dari kertas.

Bagaimanapun gambar lebih menarik, sampai kemudian ada gambar hidup yang dimulai dari film, televisi, dan akhirnya video. Gambar diam, termasuk foto, juga lebih menarik ketimbang deskripsi yang dapat membingungkan bagi pembaca. Coba periksa digital wellbeing pada ponsel Anda, ada catatan screentime melihat video.

Anehnya negeri maju, misalnya Swedia dan Jerman, mulai mengembalikan anak SD untuk menulis pada kertas dan membaca buku kertas. Anak-anak kita, dengan maupun tanpa selingan belajar jarak jauh akibat pandemi Covid-19, makin lekat dengan gawai. Hopa-hape terooossss, kata orang Jawa. Apa boleh buat, pulsa dan kouta akses internet lebih murah ketimbang buku.

Infografik tahun ekonomi kreatif Kompas — Blogombal.com

Jika menyangkut koran kertas yang masih bertahan, pun majalah cetak yang masih betah terbit, berapa banyak yang rajin menyajikan infografik? Sajian visual yang ini, apalagi sebesar koran, bukan hal mudah. Setidaknya melibatkan seorang periset bahan merangkap penulis wara, seorang ilustrator, dan seorang desainer grafis.

Tak semua juragan media sudi menggaji mereka. Bahkan mungkin mereka berharap semua wartawannya bisa melakukan itu semua, namun tetap menulis artikel, tanpa gajinya ditambah. Saya belum tahu seberapa memuaskan infografik hasil generatif AI. Misalnya infografik hasil AI bisa memuaskan, tentu akan menghemat sumber daya redaksi — termasuk THR ilustrator dan desainer grafis di luar gaji.

Infografik tahun ekonomi kreatif Kompas — Blogombal.com

Bagaimana dengan media daring, apakah semua rajin menampilkan infografik? Anda yang dapat menjawab. Saya secara sok tahu hanya mengingatkan bahwa infografik itu berbeda dari ilustrasi serupa poster. Keisengan saya dengan ponsel dalam membuat pengisi Gambar & Opini bukanlah infografik.

Dalam sebingkai infografik setidaknya ada salah satu dari ini: unsur perjalanan atau perbandingan waktu, proses suatu hal, perbandingan ukuran, dan lainnya dengan mengedepankan gambar. Infografik sederhana, mudah dipahami, dapat Anda lihat pada bungkus mi instan. Ada urutan mirip papan cerita cara mengolahnya.

Infografik tahun ekonomi kreatif Kompas — Blogombal.com

Infografik yang tampak sederhana namun menarik untuk dilihat serta dibaca sering kali merupakan hasil kerja serius sebuah tim. Jika media daring rajin menghadirkan infografik cantik, hal itu bukankah jaminan akan menambah trafik.

Bagi sebagian media lebih baik sumber daya dimanfaatkan untuk konten lain yang lebih ramah trafik. Hanya media mbagusi yang tak hirau trafik. Itu tak beda dari musisi yang lebih mementingkan pujian kritikus dan kalangan terbatas. Mungkin juga mirip pembuat film indie dan “pilem art” yang mendewakan kritikus, apresiator terbatas, dan penghargaan dari festival.

Tinggalkan Balasan