Hari ini (18/1/2025) personel TNI AL dan nelayan membongkar paksa pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, yang mencakup tiga kecamatan.
Saya membayangkan, pihak pemasang pagar tetap duduk manis di darat. Begitu pagar sepanjang 30,16 kilometer itu mengemuka, padahal pembangunannya sejak Juli tahun lalu, dia tinggal mengerem proyek. Apalagi setelah pagar disegel. Tinggalkan saja.
Lalu selebihnya biar jadi polemik dagelan, dari proyek swadaya hingga tudingan terhadap korporasi yang ditangkis bahwa hingga saat ini tidak ada bukti maupun fakta hukum yang mengaitkan korporasi dengan pagar.
Lalu setelah pihak lain membongkar pagar, tentu sang pemasang girang. Tak perlu keluar duit. Adapun duit yang kadung keluar, untuk proyek termasuk aneka jalur patgulipat, itu biasa dalam bisnis. Selalu ada risiko uang hangus untuk ongkos belajar.
Lebih utama lagi, sang pemasang pagar tak perlu menampakkan diri ke publik untuk mengaku dosa. Ini penghematan terbesar.
¬ Foto: Antara Foto
2 Comments
Dulu kampus saya kemalingan komputer. Anjing pelacak kehilangan jejak setibanya di sungai di belakang kampus. Memang sulit melacak jejak di air, Bang Paman..
Aha! Tamsil yang bagus. 😂👍
Dulu Aristides Katoppo, yang rumahnya dekat Taman Safari dikelilingi sungai dan rumpun bambu, mendapatkan keluhan dari perwira Intelijen krn alat penyadap jarak jauh tidak dpt memantau obrolan forum demokrasi. Suara mikrofon terganggu suara air kali dan gemerisik bambu.
Demikian kata Tides kepada saya.