Entah sudah berapa lama alat ini saya punyai. Ini alat analog pengukur tekanan udara dalam ban, umumnya orang bilang angin ban, bisa mobil maupun sepeda. Seberapa sering saya menggunakan? Amat jarang. Belum tentu setahun sekali.
Lalu kenapa saya beli? Karena impulsif, lihat barang murah. Berapa harganya? Lupa. Lalu bagaimana saya mengukur tekanan angin ban sepeda? Ketika akan pergi, tinggal memijit ban. Jika udara ban terasa kurang, saya ambil pompa. Sudah ada alat pengukur tekanan pada pompa manual itu. Jadi alat yang saya foto itu menganggur.
Untuk mobil? Ya tinggal menengok indikator digital pada dasbor, terlihat dari empat ban itu manakah yang tekanan udaranya kurang. Bukankah sejak sepuluh tahun silam makin banyak mobil memampangkan tekanan udara ban?
Lalu apa masalahnya? Klasik. Pria gemar membeli perkakas padahal belum tentu sempat maupun dapat menggunakannya. Malah kadang yang memanfaatkan alat adalah tukang.
Para istri hafal kebiasaan buruk para suami dalam hal alat kerja.