Kita, dalam hal ini saya, bisa pangling terhadap hasil jepretan sendiri. Tadi saat membersihkan foto dalam ponsel saya lihat kardus tempat sampah. Saya ingat di mana memotretnya Natal lalu.
Dalam thumbnail pada galeri, yang tampak memang kotak kardus. Tetapi saat memotretnya saya tak terkesan karena sebuah kardus melainkan tulisan pada wadah sampah itu.
Kemudian saya pun menyadari, kotak sampah itu berbahan baja tahan karat (stainless steel). Tersebab cahaya ruang dan warna lantai, maka dinding luar kotak menjadi krem. Mirip kardus. Misalnya pantulan garis lantai saya hilangkan maka kotak itu akan makin menyerupai kardus.
Tadi saya sebutkan alasan memotret karena tergoda tulisan. Sebenarnya bukan hal baru: teks berbahasa Inggris di tempat yang banyak didatangi orang Indonesia. Saya lupa membaca di mana, seorang bule asing berkomentar bahwa kelas menengah Indonesia gemar berbahasa Inggris, tepatnya dalam teks rambu dan petunjuk. Anda sepakat?
2 Comments
Berbicara soal bahasa Inggris, saya cukup tergelitik apabila ada bule (maupun orang Indonesia sendiri) yang berkata “Bahasa” untuk merujuk kepada bahasa Indonesia.
Padahal “Bahasa” sendiri bisa bermakna bahasa Indonesia maupun Melayu. Namun, pada akhirnya saya memakluminya karena ybs. tidak begitu memahami perbedaannya.
Ya. Saya juga.
Soal lain, belum sepenuhnya menerima sebutan Indo dan Indon untuk Indonesia.