Maka batallah pembukaan pameran tunggal perupa Yos Suprapto (72), Kamis (19/12/2024), di Galeri Nasional (Galnas), Jakpus.
Pemeran yang direncanakan berlangsung sebulan, 19 Desember 2024 — 19 Januari 2025, itu tak jelas nasibnya karena sang perupa tak mau mengorbankan lima dari 30 lukisannya untuk tak ditampilkan.
Sejauh berita yang saya dapat namun judul setiap lukisan belum saya peroleh:
- Pameran “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” sudah disiapkan sejak Oktober 2023
- Galnas menunjuk Suwarno Wisetrotomo sebagai kurator
- Sejak awal Suwarno tak berkeberatan dengan semua lukisan, namun menjelang pembukaan pemeran dia meminta Yos menurunkan lima lukisan
- Mulanya Suwarno minta dua lukisan diturunkan, yakni “Konoha I” dan “Konoha II” karena menurutnya vulgar, lalu ditambah tiga lukisan lainnya — konon ada wajah yang mirip bekas presiden
- Yos tak setuju, demi keutuhan pameran semua lukisan harus tampil
- Masing-masing berkukuh dengan pendapatnya, sehingga Suwarno mengundurkan diri sebagai kurator
- Jika tak ada kejelasan tentang pameran, Yos akan membawa pulang semua karyanya ke Yogyakarta
- “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos
Apa yang ada di pikiran saya, dengan informasi yang terbatas ini?
Jangan-jangan si bekas presiden itu, yang dalam rumahnya di kampung asal juga memasang lukisan besar, sehingga dia pasti paham seni, tak memasalahkan lukisan Yos tetapi orang lain yang sumuk.
¬ Foto repro lukisan: Tim Yos Suprapto