Semua olok-olok di media sosial tentang polisi dan penegak hukum lain tampaknya nggak ngefek. Ledekan paling jleb ya no viral no justice. Sinis. Polisi yang bekerja benar pun dianggap sama. Apalagi setelah muncul ejekan soal parcok.
Belakangan ini ada saja berita buruk tentang polisi. Yang terbaru polisi membunuh sopir mobil ekspedisi di Palangka Raya, Kalteng, lalu menjadikan saksi sebagai tersangka.
no viral no justice pic.twitter.com/RDrvqEhe0W
— Harimerdeka (@hariprast) December 17, 2024
Oh, bukankah juga ada berita bagus? Yeah, berita jelek itu menyingkirkan semua berita bagus. Nggak adil, dong? Apa boleh buat. Opini tak adil bisa menimpa semua penegak hukum setiap kali terjadi ketidakberesan.
Maka tugas Polri bukan cuma menambah berita bagus tetapi yang lebih utama menghilangkan kasus buruk, tidak boleh terjadi. Kalau polisi berhasil, itu memang tugas mereka.
no viral no justice, negri ini hukum yg paling tinggi adalah virsl, dan netizen adalah sebaik-baiknya pemburu pelaku, sdh ga perlu lagi dengan coklat2 itu pic.twitter.com/Xg7WNLzFkx
— eref (@ikankoki28) December 16, 2024
One Comment
Satu contoh terbaru (untuk sementara, sebelum muncul lain-lainnya)
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/12/20/05495081/heboh-pemerasan-di-dwp-2024-diduga-oleh-polisi-paspor-penonton-wna?utm_source=Various&utm_medium=Referral&utm_campaign=Top_Mobile