Jendela strip vertikal pada jeriken mengalahkan spa walet

Tak semua wadah tertutup ada jendelanya. Tapi tempat penitipan suami tak berjendela. Kenapa ya?

▒ Lama baca < 1 menit

Jendela intipan isi pada jeriken radiator coolant — Blogombal.com

Kreatif. Demikian saya membatin saat menyadari jeriken air pendingin (coolant) radiator kemasan lima liter ada jendelanya untuk mengintip isi. Saya kurang memperhatikan apakah jeriken air radiator merek lain, dengan air berwarna merah maupun hijau, juga memiliki jendela.

Saya berpikir kenapa tak semua botol gelap dengan pegangan memiliki jendela? Misalnya sabun cair untuk mencuci. Oh, saya bayangkan kalau cuma seliter, dengan merasakan bobot saat memegangnya dapat diterka isinya tinggal seberapa.

Alasan lain saya tidak tahu. Cuma bisa menduga jenis apa saja cairannya yang botolnya bisa berjendela, karena isinya akan terpapar cahaya. Siapa tahu kan?

Lubang intip pada kemasan sering kali memang perlu. Beberapa kemasan camilan kering juga ada jendelanya. Kalau kemasannya plastik biasanya yang menjadi jendela adalah bidang kosong yang tak ditera tinta cetak desain grafis. Sedangkan jika wadahnya berupa kertas yang dapat berdiri (pouch), jendela berupa lubang dengan lapisan plastik bening.

Tentang jendela, saya suka ruang yang ada jendelanya. Pernah saya bekerja dalam ruang tanpa jendela, siang atau malam sama. Tak nyaman. Bahkan pernah saya indekos di kamar tanpa jendela, karena jendela ventilasi hanya ada di kamar mandi dalam. Saya cuma betah sebulan, itu pun jarang saya inapi.

Rumah tanpa jendela seperti rumah burung walet. Suatu kali, enam tahun silam, istri saya tak tahan bertanya karena dari jalan layang yang kerap kami lewati selalu terlihat bangunan tiga empat lantai, bukan ruko, punya pelataran, tanpa jendela, “Itu bangunan apa?”

Saya jawab, “Buat spa. Khusus pria.”

“Yang nangani spa di situ cewek apa cowok?”

“Besok aku ke situ, mau nanya.”

3 Comments

Junianto Kamis 19 Desember 2024 ~ 10.33 Reply

Besoknya (enem taun kepungkur) itu Paman jadi ke situ, dan nanya? Dapat jawaban apa?

Pemilik Blog Kamis 19 Desember 2024 ~ 13.26 Reply

Belum. Tidak jadi karena lupa. Sebelumnya saya membayangkan dialog ini.

“Siang, Mbak. Saya disuruh istri saya memastikan di sini yang menangani spa cewek atau cowok.”

“Halah. Sok culun. Gini aja, kesian istri Mas udah capek ngurus suami. Di sini aja, banyak yang bisa ngentengin kerepotan istri Mas. Tinggal pilih.”

“Nanti istri saya marah gimana?”

“Jangan bilang dong, Mas! Nggak usah sok culun deh! Di sini semua clients tuh jadi buangan!”

Tentu saya nggak bilang sudah dua kali ngantor di Kota, dekat Mangga Besar pula.

Tinggalkan Balasan