Exit poll Litbang Kompas di empat provinsi Pilkada 2024 menghasilkan temuan menarik. Apa? Banyak pemilih yang mengaku memutuskan pasangan siapa yang akan mereka coblos, terutama untuk pemilihan gubernur, justru setelah mereka berada dalam bilik suara. Sila lihat infografik.
Ada kecenderungan sama di Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim. Persentase tertinggi dalam memutuskan terjadi saat pemilih sudah berada dala. bilik pencoblosan. Lalu bagaimana menafsirkan hal itu, sila baca laporan Kompas (Senin, 2/12/2024).
Saya tak tahu mengapa Banten tak dimasukkan ke dalam situs sampel (sampling site) untuk diulik. Di sana Airin Rachmi Diany, bagian dari klan Atut, kalah pilgub. Padahal rekam jenama Airin dalam benak publik kuat (¬ Tirto). Top of mind bukan jaminan, apalagi ada faktor PDIP di belakangnya, karena Banten bukan area banteng. Apalagi Airin pernah dibentak Mega di depan umum, videonya terarsipkan di media sosial.
Kalau kita sih jadi bertanya apa dan bagaimana kampanye yang efektif. Mungkin kita juga berpikir tentang serangan fajar, sembako, jurus bansos, dan entah apa lagi.
Di TPS, saya mencoblos bareng istri dan putri bungsu saya. Kotak tempat mencoblos jejer berurutan. Maka karena ditanya saya pun leluasa menunjukkan kertas suara saya ke mereka, “Kalo nggak ada yang cocok, coblos ketiganya supaya kertasnya nggak dicoblos orang. Kalo pengin nyoblos, pilih yang ini.”
Petugas tentu tak melihat karena tangan saya tertutup sekat. Intinya, keputusan istri dan anak saya diambil dalam bilik.
Serangkaian proses Pilpres 2024 membuat saya skeptis soal perjalanan demokratisasi di republik ini. Repot juga sih, kalau semua orang apatis, tak bersikap, bahkan tak berbuat minimalis, kuasa jahat atas nama demokrasilah yang menang.
¬ Infografik: Kompas