Kinibalu atau Kinabalu?

Nama geografis di Indonesia bisa merepotkan bagi warganya. Coba lacak cara ilmuwan menuliskan nama tempat kita dalam jurnal internasional.

▒ Lama baca < 1 menit

Jalan Kinibalu atau Jalan Kinabalu di Patria Jaya Kobek?

Karena sejak dahulu SD guru dan buku pelajaran menyebut Kinibalu, di Sabah, maka sampai dewasa bahkan punya anak kata itulah yang menancap di benak saya. Kemudian saya tahu bahwa yang benar adalah Kinabalu. Maka nama yang benar adalah Gunung Kinabalu dan Kota Kinabalu.

Lamunan soal nama itu mengisi pikiran setelah saya memotret papan nama jalan yang terhalang tiga tiang dari pandangan saya, tadi pukul 18.16. Akibatnya saya masuk jalan buntu. Untung saya berjalan kaki, sehingga saya mudah memutar arah perjalanan. Oh ya, nama-nama jalan di kompleks tersebut berdasarkan nama gunung.

Perkara nama geografis memang merepotkan. Saya pernah menemukan beberapa nama, tetapi sekarang lupa, yang berbeda versi antara Badan Informasi Geospasial (BIG, dulu Bakosurtanal) dan Kemendagri. Untunglah, untuk penulisan Palangka Raya di Kalteng, cara kedua lembaga itu sama — bukan Palangkaraya. Untuk Bukittinggi, Sumbar, semua orang di Indonesia tak menuliskannya Bukit Tinggi.

Mana yang benar: Tanjung Mas, Tanjung Emas, atau Tanjungmas? Laman Pemkot Semarang, Jawa Tengah, menyebut Kelurahan Tanjung Mas. Lalu Gunungkidul dan Kulonprogo ataukah Gunung Kidul dan Kulon Progo?

Soal nama, saya menerapkan gaya selingkung untuk blog saya seolah-olah menempatkan diri sebagai media. Maka saya menulis nama tempat atau jalan sebagai Tanahabang, Tanahtinggi, Kebonjeruk, Pondokgede, Pondokmelati, Jatirahayu — semua kata digabung. Bagaimana para ilmuwan Indonesia menulis nama geografis di Indonesia dalam laporan penelitian dan jurnal berbahasa Inggris, silakan menanya mereka.

3 Comments

Junianto Senin 18 November 2024 ~ 22.03 Reply

Saya sering lupa : Kawaraci, atau Karawaci?

Pemilik Blog Senin 18 November 2024 ~ 22.30 Reply

Kadang saya juga begitu. 🙈

Pemilik Blog Selasa 19 November 2024 ~ 18.37 Reply

BTW ternyata Kompas.id pakai Palangkaraya. Gaya selingkung media.

Tinggalkan Balasan