“Saya mengincar sepeda yang ada di apartemen karena pengamanannya yang kurang ketat.”
¬ Firdaus (38), maling spesialis sepeda premium di apartemen Jakarta, yang pekan lalu ditangkap polisi karena tepergok mencuri sepeda Moulton SST 22 Shimano 105 Flat Bar Black seharga Rp 75juta, yang kemudian dia lego Rp15 juta. Pelaku adalah pemain lama, pada 2023 bebas dari penjara. Sepeda yang dia petik ada yang langsung dia naiki, ada pula yang dia masukkan ke mobil sewaan (¬ Kompas.id).
6 Comments
Saya tahu istilah “petik” untuk mengambil, selain untuk mengambil buah, dari paman saya yang merantau ke pulau seberang.
Misalnya, menjepret kamera disebut memetik foto. Awalnya terasa aneh, tapi begitulah kekayaan bahasa di RI :D
Betul, bahasa yang hidup selalu diperkaya. Istilah menjepretkan kamera sebenarnya juga lucu, padahal tak melibatkan karet gelang
Tertarik dengan penggunaan kata “petik”, saya jadi buka link Kompas dan mencari informasi penulis dan dari mana asalnya.
Ternyata benar dugaan saya.
Istilah petik itu lama, dari abad lalu, berlaku untuk curanmor. Mulanya dari para pelaku kemudian reserse juga pakai istilah itu.
Dulu selain petik ada pula asbak, sebutan untuk tukang tadah. Saya tidak tahu istilah yang berlaku sekarang dalam kriminalitas termasuk dalam penjara
Jaman kecil, pernah lihat pencuri sepeda di parkiran sekolah tertangkap. Alasan tertangkapnya sederhana: dia gak bisa naik sepeda, sepeda curiannya dituntun saja. Meski agak lama, nuntun sepeda khan gak mungkin sambil lari. Ketangkap deh.
Wah komedi bener.
Mestinya maling pit itu kayak makelar atau pedagang, naik sepeda sambil nuntuh sepeda lain. Zaman dulu lumrah ya? 😇