Hari ini Hari Pahlawan. Saya termasuk orang yang sulit merumuskan pahlawan itu apa dalam kalimat ringkas namun mudah dipahami. Paling aman merujuk KBBI.
Lalu apa pula negarawan, sebagai terjemahan untuk statesman? Ini lebih sulit merumuskannya.
Menarik, Litbang Kompas menampilkan hasil survei tentang alam pikir masyarakat seputar pahlawan dan negarawan.
Separuh lebih responden (53,4 persen) memaknai negarawan sebagai seseorang yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Mereka yakin ada tokoh di Indonesia yang bisa jadi negarawan. Lima dari sepuluh responden (54,2 persen) sangat berharap para penyelenggara negara bisa menjadi negarawan.
Penyelenggara negara itu antara lain presiden, wakil presiden, menteri, kepala daerah, anggota DPR dan MPR plus DPD, duta besar, dan… hakim. Anda pasti tahu dari mereka ada yang korup, doyan suap, mementingkan kelompok bahkan keluarga, dan seterusnya yang tidak patut.
Tentang pahlawan, saat ini Kemensos akan mengusulkan 16 nama sebagainya pahlawan nasional kepada Dewan Gelar. Sepulang Prabowo dari lawatan ke mancanegara akan ada keputusan.
Termasuk dalam usulan tersebut adalah Soeharto, presiden kedua. Hal ini menimbulkan pro-kontra. Kompas.id mengutip tanggapan Mensos Saifullah Yusuf, “Itu diusulkan sebelum saya dilantik, tapi prosesnya normal, nanti ya.”
¬ Infografik: Kompas